Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Religi

Berpuasa 10 Hari di Awal Bulan Zulhijjah Lebih Mulia dari Jihad Fi Sabilillah

Avatar
1404
×

Berpuasa 10 Hari di Awal Bulan Zulhijjah Lebih Mulia dari Jihad Fi Sabilillah

Sebarkan artikel ini
Habib Farid Fakhir bin Ibrahim Assegaf. Banjarmasin, Sabtu (24/6/2023) (Foto: Bahasyim TV/ koranbanjar.net)

Berpuasa 10 hari di awal bulan Zulhijjah ternyata lebih mulia dari Jihad Fi Sabilillah.

BANJARMASIN, koranbanjar.net, –
Pembahasan hal ini disampaikan oleh Habib Farid Fakhir bin Ibrahim Assegaf, dalam tausiyah singkatnya lewat media ini, Sabtu (24/6/2023) di Banjarmasin.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dituturkan Habib Farid, ada keistimewaan khusus di awal bulan Zulhijjah ini, yakni 10 hari pertama seperti disebutkan dalam Alquran.

Kemudian Rasulullah SAW pun mengatakan dalam haditsnya, yang mana maknanya yaitu tidak ada hari yang lebih utama sangat Allah cintai kepada hambanya.

Tatkala beramal saleh didalamnya selain daripada 10 hari di awal bulan Zulhijjah.

“Bahkan lebih mulia daripada orang berjihad fi sabilillah. Kecuali jihad seorang lelaki dengan diri dan hartanya dan tidak kembali sedikitpun daripada harta dan dirinya itu (meninggal dunia),” terangnya.

Maka hanya orang seperti ini kata Habib Farid setara dengan ibadah 10 hari di awal bulan Zulhijjah.

“Ibadah yang mesti dilakukan dalam 10 hari Zulhijjah ini ialah berpuasa” sebutnya.

Karena memang seperti dissbutkan Al Imam Ahmad dan Al Imam An Nasai di didalam hadits sahih bahwa istri Rasulullah bernama Sayyidah Hafshah binti Umar bin Khatab mengatakan, kalau Rasulullah itu tidak pernah meninggalkan berpuasa di hari Asyura.

“Kemudian sepuluh hari pertama di bulan Zulhijjah, maksudnya sembilan dan tiga hari setiap bulan yang dinamakan ayyamul bidh,” terangnya.

Mengingat sangat istimewanya puasa di bulan Zulhijjah, ketika orang tak mengerjakan puasa dari awal bulan Zulhijjah tersebut. Setidaknya dia melaksanakannya di hari ke 9 atau disebut hari Arafah.

Kata Rasulullah SAW, dengan berpuasa di hari Arafah maka aku berharap Allah Swt akan mengampuni dosa di tahun yang silam dan tahun akan datang.

Adapun maksud dari 10 hari bulan Zulhijjah itu dalam pelaksanaan puasanya hanya sampai hari ke 9.

“Hari ke 10 itu sudah hari raya, maka dilarang berpuasa,” jelasnya.

Menutup tausiyahnya, Habib Farid berucap sembari berdoa, semoga Allah memberikan taufik dan hidayahnya agar dapat beribadah di hari-hari mulia.

“Terlebih khusus pada 10 hari di bulan Zulhijjah, amin ya rabbal alamin,” tutupnya.

(Yon/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh