MARTAPURA, koranbanjar.net – Sosialiasi antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lebih efektif dibandingkan pemadaman saat terjadinya karhutla di Kabupaten Banjar. Hal itu disampaikan Bupati Banjar H Khalilurrahman saat rapat koordinasi pengendalian karhutla dan krisis air bersih dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar di Mahligai Sultan Adam di Martapura, Selasa (16/7/2019).
Dikatakan orang nomor satu Kabupaten Banjar ini, alam yang sudah bagus agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi. Ekosistem juga sudah bagus, tumbuhan mengisap karbon dan keluarkan oksigen.
“Di Jakarta ribut tentang polusi udara, di Kalsel termasuk Kabupaten Banjar masalah kabut asap dari karhutla terutama jelang musim panen atau katam padi,” katanya.
Ia kembali mengingatkan kepada warga Kabupaten Banjar agar tidak melakukan pembakaran jerami.
“Kita memang tidak bisa sepenuhnya salahkan perbiatan manusia, karena karhutla bisa terjadi akibat gesekan antar kayu,” ucap Bupati Khalilurrahman.
Antisipasi karhutla adalah upaya yang bagus, misalnya pencegahan dan siap siaga, sosialisasi berbagai pihak lebih efektif dibanding pemadaman, tingkatkan status siaga, pendirian posko, sinergitas antara insritusi terkait, penegakan hukum dan sanksi tegas yang terlibat karhutla. (dya)
