PT SLS akui akibatkan sawah terendam, selanjutnya akan bongkar jembatannya, yang berperan besar menyumbat aliran sungai. Sebab, mengakibatkan sawah warga terendam selama lima tahun belakangan.
KANDANGAN, koranbanjar.net – Jembatan yang menyumbat aliran sungai dan akan segera dibongkar jembatannya tersebut, merupakan jembatan sementara.
Koordinator Community Development (CD) PT SLS La Ode Arman Nasir mengatakan, pihaknya berkomitmen akan segera membongkar jembatan sementara itu.
Baca juga:
“Sudah kami upayakan, tetapi terjadi keterlambatan karena kebetulan excavator kami kemarin rusak,” ujar La Ode Arman Nasir.
Disebutkan, membongkarnya paling lambat sekitar Juni 2020 sudah selesai.
“Kami upayakan di semester pertama selesai, kami sudah mempersiapkan supaya tidak lama, dan material juga sudah datang,” katanya.
Setelahnya, ia juga meminta izin untuk membikin jembatan darurat. Jembatan darurat itu, akan ada tiang penyangga di tengah.
“Jika ada sampah-sampah menyangkut di penyangga, kami juga menyiapkan tenaga untuk membersihkan,” ucapnya.
Dia mengklaim, terkait terganggunya aliran sungai di sawah warga juga ada faktor lain, seperti adanya pendangkalan.
Dia mengakui kegagalannya, dalam penataan air.
Diungkapkan dia, pihaknya terus mencari solusi, salah satunya dimungkinkan melakukan pompanisasi, yang tentu memerlukan biaya tinggi.
Ketua Komisi II DPRD HSS Kartoyo mengapresiasi pihak perusahaan, yang mengakui kesalahannya.
“Sekarang kita dapat negatif saja, kita ingin ke depan juga merasakan positif dari perusahaan. Alhamdulillah ternyata mereka juga memperhatikan warga sekitar melalui CSR,” tuturnya.
Kartoyo optimis, pihak PT SLS menepati janjinya untuk segera membongkar jembatan itu. (yat/dya)