Untuk mencegah penyebaran virus corona di dalam penjara atau rumah tahanan, sudah seharusnya pihak Lapas, khususnya Lapas Banjarbaru untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para narapidana secara rutin. Karena kalau tidak, bisa-bisa rutan berubah menjadi “Kuburan Masal” bagi narapidana.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Virus Corona merebak di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Bahkan para narapidana pun menjadi target untuk dibebaskan agar terhindar dari virus mematikan tersebut. Seperti lapas Kota Banjarbaru, kini sudah mulai membebaskan narapidana.
Untuk itu, sebagai mantan Anggota DPR RI dari Komisi III, HM. Aditya Mufti Ariffin yang membidangi persoalan Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) mengingatkan, agar stakeholder terkait betul-betul menjaga keamanan dan kesehatan narapidana yang masih bertahan maupun yang mendapat kesempatan bebas.
“Keputusan Menkumham, membebaskan narapidana mungkin menjadi salah satu solusi untuk mencegah penyebaran virus Corona di Kota Banjarbaru. Akan tetapi yang sangat penting juga diperhatikan, para narapidana itu kan berada di dalam sel, sama halnya di dalam rumah,” ucap dia.
Artinya, lanjut Aditya, justru mereka yang membesuk dari luar, perlu dijaga jangan sampai membawa virus corona masuk ke dalam rutan. Namun sepertinya persoalan tersebut sudah teratasi, karena kalau tidak salah jam besuk sudah ditiadakan oleh pihak Kalapas,” jelas Calon Walikota Banjarbaru ini.
Sebaliknya narapidana yang dibebaskan, sebelum berbaur dengan masyarakat luar juga dipastikan kesehatannya. Supaya, baik narapidana yang dibebaskan terhindar dari penyebaran virus corona, kemudian napi yang masih di dalam rutan juga terjaga kesehatan mereka.
Lebih dari itu, menurut putra mantan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin ini, asupan untuk para narapidana sebaiknya ditingkatkan. Khususnya asupan yang meningkatkan imun tubuh agar kesehatan para narapidana terjaga dengan baik. Karena kondisi dalam rutan sangat rentan, seumpama satu saja yang terinfeksi virus corona, maka semua penghuni lapas berpotensi tertular.
“Kalau pendapat saya, pastikan para penghuni rutan bebas dari Corona. Kalau perlu lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, berikan imbauan untuk tetap tidak berkerumun, menjaga jarak serta membasuh tangan setiap waktu. Kalau ada kamar tahanan yang over kapasitas, ya..harus dicarikan solusinya supaya mereka tidak berkumpul banyak dalam satu kamar. Walaupun bagaimana, toh mereka juga warga Kota Banjarbaru yang harus mendapatkan perlakuan ekstra, karena di dalam penjara. Ini soal kemanusiaan,” pungkasnya.(sir)