KANDANGAN, KORANBANJAR.NET – Pada acara HSS Bersalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf yang akan digelar di lapangan Lambung Mangkurat Kandangan, Jumat (15/2/2019) mendatang, masyarakat diimbau tidak membawa atribut ataupun bendera parpol serta bendera tauhid.
Hal itu diusulkan perwakilan relawan dari Majelis Raudhatul Ghanna Annabawiah dalam rapat persiapan acara HSS Bersalawat, di Aula Ramu Setdakab HSS, Kandangan, Senin (11/2/2019) siang tadi, yang kemudian disetujui pimpinan rapat, Wakil Bupati HSS, Syamsuri Arsyad.
Dalam wawancaranya kepada wartawan, Wabup Syamsuri Arsyad menyampaikan imbauan kepada para kader parpol agar tidak memanfaatkan acara tersebut sebagai momen kampanye politik maupun kegiatan yang berbau SARA lainnya, karena acara HSS Bersalawat murni kegiatan keagamaan.
“Kami yakin ini tidak akan terjadi karena masyarakat Hulu Sungai Selatan sudah sangat tahu apa yang akan dilakukan, apalagi caleg-caleg kita di sini Insya Allah memiliki pengetahuan yang bagus, jadi kami yakin itu tidak akan terjadi. Akan tetapi kami tetap mengimbau agar tidak memanfaatkan acara ini sebagai momen kampanye politik,” imbaunya.
Sementara Kabag Kesra Setdakab HSS, Muhammad Thaha, yang juga hadir dalam rapat tersebut, mengatakan kepada koranbanjar.net, pihak panitia acara akan menyampaikan informasi kepada Bawaslu HSS, KPU serta pihak pengurus parpol untuk bisa bersama-sama hadir dalam acara HSS Bersalawat dengan tidak menggunakan atribut apapun.
Terkait imbauan agar tidak membawa bendera tauhiud, Wakapolres HSS, Kompol Arief Himawan, menerangkan, hal itu dikarenakan hingga saat ini penafsiran penggunaan bendera tauhid memiliki perbedaan pendapat.
“Jika ada yang membawa bendera tauhid ke acara HSS Bersalawat, maka petugas kami akan menegurnya. Kami akan ingatkan untuk menyimpannya. Namun jika masih membandel maka terpaksa kami akan mengamankannya, karena itu bisa memancing dan mengganggu jalannya acara,” tegas Kompol Arief. (yat/dny)
