Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar nihil angka terkonfirmasi positif covid-19, dengan angka nol yang ditunjukkan. Namun, aparat kepolisian setempat tetap melakukan operasi yustisi terhadap warga, pagi dan siang hingga malam hari.
BANJAR,koranbanjar.net – Nihil terkonfirmasi positif covid-19 ini disampaikan Kapolsek Martapura Timur Ipda Samsul Bahri langsung kepada masyarakat melalui saat talkshow Polisi Menyapa di Radio Suara Banjar, Kamis ( 4/3/2021) siang.
Samsul Bahri menyebutkan, operasi yustisi dilakukan oleh pihaknya, sebagai dukungan terhadap program 100 hari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, diantaranya memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“ Sebelumnya, Kampung Tangguh. Kali ini, PPKM berskala kecil. Kita ke depankan adalah Bhabinkamtibmas, karena mempunyai kegiatan atau program yang harus dijalankan, kerjasama bidan desa dan relawan,” ujarnya.
Dikatakan DIA, saat ini ada 23 posko PPKM yang tersebar pada 20 desa yang ada di wilayah hukumnya, berlokasi di balai desa atau rumah-rumah warga dan tempat lainnya.
Kendati demikian, Samsul Bahri tidak menampik jika selama operasi yustisi dilakukan masih terdapat sebagain warga yang kurang kesadarannya untuk pakai masker dan jarak.
“ Ada petugas kemudian baru dia makai masker, petugas sudah lewat lepas lagi maskernya, padahal yang namanya covid itu benar-benar ada. Ini yang sulit, budaya seperti ini harus dihindari,” ucapnya.
Ia juga berharap, di posko yang ada, hendaknya ada relawan aparat desa dan kepoilisian. Posko dimaksud sebagai pusat informasi dan pertolongan pertama terhadap warga yang sakit kena covid-19.
“Sehingga dari posko bisa menentukan langkah apakah harus di bawa ke rumah sakit atau karantina,” imbuhnya.
Selain tanggulangi covid-19, Polsek Martapura Timur juga sempat memberikan pelayanan kepada masyarakat akibat banjir yang terjadi Januari lalu, dan sibuk melakukan evakuasi terhadap warga.
Dikatakan Samsul Bahri, meski sebagian warga tidak mau mengungsi dan bertahan di rumahnya, dengan alasan banjir hanya berlangsung sebentar. Ternyata setelah kita berikan pemahaman dan masukan bersama unsur muspika, alhamdulillah mereka mengerti dan bersedia diungsikan.
“Walaupun masih ada yang bertahan dengan pertimbangan harta benda mereka ada di rumah,” katanya.
Ditambahkan Samsul Bahri, dampak banjir sangat luar biasa. Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat yang ada di wilayah hukumnya untuk bisa membuang sampah pada tempatnya dan rajin membersihkan saluran drainase.
“Karena saya lihat, beberapa warga masih membuang sampah di sungai, menurut saya itu kurang tepat,” ucapnya. (kominfobanjar/dya)