Tak Berkategori  

Kapusdiktan ke Kalsel, Ada Apa?

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) mengunjungi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Dalam rangka koordinasi dan pengarahan, terkait pelaksanaan Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (Yess), Jumat (5/3/2021) kemarin.

BANJARBARU, koranbanjar.net – SMK PP Banjarbaru sejak tahun 2019, ditunjuk sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel untuk program tersebut.

“Sektor pertanian ini, membutuhkan anak muda. Karena sektor pertanian 80 persen adalah petani. Berusia, di atas 45 tahun. Setiap tahun 500 ribu petani tua keluar,” ujar BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti.

Program Yess ini, peserta akan di latih, dibekali pengetahuan dan dimagangkan.

“Adanya program ini bisa lebih cepat mendorong atau menarik anak muda, yang mau bekerja di sektor pertanian. Kemudian, produktivitas pertanian menjadi berlipat-lipat,” lanjutnya.

Idha menjelaskan, pemilihan di tiga kabupaten di Kalsel yakni Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu. Sebab, wilayah ini merupakan sektor pertanian yang dominan.

“Jumlah anak mudanya banyak. Harapannya, apabila mereka bekerja dominan di sektor pertanian dapat mendongkrak perekoniman kabupaten masing-masing,” kata dia.

Mentan, Syahrul Yasin Limpo menuturkan, saat ini generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Meyakini, tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menerangkan, sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial.

“Menggunakan kreativitas dan inovasi. Sehingga, pertanian ke depan menjadi pertanian modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan, dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor,” ucapnya.

Saat ini, kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus pengusaha di bidang pertanian.

Selain itu, program Yess dilaksanakan sebagai proyek percontohan. Pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di pedesaan, melalui fasilitasi dan bimbingan kepada generasi muda.

Proyek didanai oleh International Fund For Agricultural Development (IFAD). Bertujuan, menghasilkan wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian. (SMK PP Banjarbaru/ykw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *