PT Bayang Bungo KSO beserta PT Adji Perkasa selaku pelaksana pembangun Jembatan Pulau Bromo berjanji akan memberikan bantuan, yakni membangun sebuah rumah di sekitar Jembatan Pulau Bromo yang terkena musibah puting beliung. Namun sudah 5 bulan ini, rumah korban puting beliaung itu masih terbengkalai.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Bulan September 2020 silam, warga yang beralamat di Jalan Mantuil, Kelurahan Mantuil Permai Antasan Bondan RT 17 Banjarmasin ini telah tertimpa musibah puting beliung. Rencananya, PT Bayang Bungo KSO dan PT Adji Perkasa akan membangun kembali bangunan rumah itu sebagai bantuan. Akan tetapi sampai detik ini, rumah itu tak kunjung dibangun lagi.
Menurut Informasi yang diperoleh koranbanjar.net, Minggu (10/1/2021), sejak kejadian itu, rumah itu akan dibangun PT Bayang Bungo KSO dan PT Adji Perkasa, pelaksana dari pembangun Jembatan Pulau Bromo.
“Usai kejadian itu, banyak orang melihat termasuk Pak Lurah yang meninjau ke lokasi, mengatakan akan dibangun kembali usai merampungkan pembangunan Jembatan Pulau Bromo,” ujar Ketua RT 17, Rahimah kepada media ini.
Keterangan Ketua RT 17 ditimpali Lurah Mantuil Permai, Irwan Haderiani. Ia menjelaskan, sudah melakukan konfirmasi terhadap pimpinan PT Bayang Bungo mengenai perencananaan pembanguan rumah roboh milik Aliansyah, seorang pemulung di kampung Antasan Bondan ini.
“Kelurahan sudah mengkonfirmasi kepada Mustafa, selaku Kepala Teknis Lapangan dan Pak Sugeng sebagai pimpinannya,” aku Irwan.
Namun, lanjutnya, hingga sekarang janji membangun rumah roboh itu tidak ada tindak lanjutnya. Bahkan kemarin, sambung Irwan, janjinya akan dibangunkan rumah ala kadarnya dari bahan sisa pembanguan jembatan (Jembatan Pulau Bromo)
“Pada waktu itu sudah dihitung juga sama mereka (pihak perusahan) mengenai bahan dan lain sebagainya, nyatanya dari bulan 11,12 sampai sekarang mundur terus, tidak ada realisasinya,” ungkap Irwan.
Ia berharap mudah-mudahan kontraktor itu masih ingat dan melaksanakan janjinya. Karena sampai sekarang untuk tidur, Aliansyah bersama anggota keluarganya ditampung Ketua RT setempat.
Lima bulan silam, tepatnya September 2020 terjadi angin ribut bersamaan hujan lebat yang mengakibatkan seluruh bagian rumah Aliansyah yang terbuat dari kayu amblas ke dasar sungai.
Peristiwa itu juga sempat membuat penasaran warga sekitar, meski tak menelan korban jiwa, Aliansyah sempat mendapatkan perawatan karena menderita luka di kepala akibat tertimpa material rumahnya yang ambruk. Menurut ketua RT 17, Rahimah, kejadian berlangsung dan rumah tersebut langsung roboh.
“Kejadian pukul 15:30 langsung roboh kaya rumahnya, ambruk tidak ada sisa lagi, waktu kejadian saat lagi makan, korban kena pepaci sobek 12 jahitan dibawa ke RS TPT ada bantuan dari BPBD,” ucapnya.
Pasca kejadian, tim dari BPBD kota Banjarmasin, langsung bergerak cepat untuk melakukan pendataan dan memberikan sejumlah bantuan sementara. (yon/sir)