KOTABARU, koranbanjar.net – Diduga karena masalah rumah tangga, seorang satpam PT Thiess, berinisial DI (23), nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri di kamar kosnya, Jalan Kubah, Desa Geronggang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kotabaru, Sabtu (24/8/2019) sekitar pukul 22.45 wita.
Aksi bunuh diri itu disiarkan secara langsung oleh DI melalui akun instagramnya. Sebelum bunuh diri, pria yang berasal dari warga Jalan Veteran, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kotabaru itu, bahkan sempat mengkonsumsi minuman keras (miras).
Dari penyeledikan kepolisian setempat di tempat kejadian, ditemukan barang bukti seutas tali, meja, dua buah bantal, dua botol miras merek Whiskey, dua botol minuman bersoda dan dompet.
Kapolsek Kelumpang Tengah, Iptu Iksan Prananto, Minggu (25/8/2019), mengatakan kematian DI memang murni akibat bunuh diri.
Dia mengatakan peristiwa itu pertama kali diketahui paman DI sendiri, Muhammad Basir, setelah menerima telepon dari ibu DI yang mengaku punya firasat tidak baik dengan anaknya.
Setelah Basir tiba di kost DI, pintu kost dalam keadaan terkunci. Kemudian, saat berhasil didobrak dengan dibantu warga setempat, Basir menemukan keponakannya dengan kondisi leher terikat.
“Hasil pemeriksaan medis di Puskesmas Tamiang Geronggang menemukan luka memar di bagian leher bekas jeratan tali dan pada kemaluan jenazah mengeluarkan cairan air mani,” ujar Iksan menjelaskan tanda atau bukti autentik DI bunuh diri.
Dari keterangan Basir, DI sebelumnya sempat bercerita bahwa ia sedang ada masalah dengan istrinya. Kemudian DI juga pernah bertanya kepada seorang ulama setempat tentang hukum bunuh diri bagi orang muslim. “DI memang memiliki permasalahan dengan istrinya,” ucap Basir.
Usai pemeriksaan medis, jenazah DI dibawa pulang pihak keluarganya. (cah/dny)