BANJARMASIN, KORAN BANJAR.NET – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kalsel melakukan aksi di depan Kantor Bawaslu Kalsel, Jalan RE Martadinata, Banjamasin, Selasa (2/2/2019).
Dalam aksinya tersebut para mahasiswa meminta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) melalui Bawaslu Kalsel agar meninjau kinerja KPU Kalsel.
Para mahasiswa menilai KPU Kalsel kurang maksimal melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dalam penyebaran formulir A5, mempublikasikan surat suara, serta menjelaskan visi dan misi peserta pemilu. Mereka juga meminta KPU Kalsel agar bisa memberi kejelasan kepada masyarakat tentang daftar pemilih tetap (DPT) secara transparan.
Selain itu, mahasiswa menuntut Bawaslu Kalsel agar menindak tegas aparatur sipil negara (ASN) yang tidak netral dengan melakukan kampanye terselubung.
Koordinator Wilayah (Korwil) BEM se Kalsel, Gulam Reza, mengatakan aksi turun ke jalan ini sebagai bentuk tanggung jawab dan perhatian dalam mengawal pesta demokrasi.
“Kami sebagai mahasiswa yang notabanenya sebagai pergerakan dan mitra kritis dari masyarakat melakukan tugasnya di sini,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini hampir 50 persen masyarakat Indonesia tidak mengetahui kapan pemilu akan berlangsung.
“Karenanya kami meminta apa yang kami sampaikan dalam aksi ini dapat diteruskan Bawaslu Kalsel ke DKPP,” ujarnya
Aksi puluhan mahasiswa BEM se Kalsel ini langsung mendapat tanggapan dari Komisioner Bawaslu Kalsel, Nur Kholis Majid.
“Iya, dengan adanya unjuk rasa dari mahasiswa ni kami jadi tahu ada kampanye terselubung. Jika itu benar maka Bawaslu Kalsel akan segera menindaklanjutinya, caleg yang bersangkutan akan kami berhentikan dari pencalonannya,” tegasnya.
Aksi yang berlangsung dari pagi itu berjalan dengan tertib dan lancar. Hingga sekitar pukul 12.00 WITA siang, para mahasiwa membubarkan diri ke kampus masing-masing. (far/dny)