Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Transportasi

Kisah Lansia Penjual Buah yang Tak Ingin Bergantung Pada Anak

Avatar
482
×

Kisah Lansia Penjual Buah yang Tak Ingin Bergantung Pada Anak

Sebarkan artikel ini

RENTA, Banjarmasin

LAZIMNYA para lansia yang nyaman beristirahat di rumah dan jauh dari hiruk-pikuk kehidupan, tak dirasakan oleh pasutri warga Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara yang sudah sepuh ini.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Betapa tidak, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Kakek Durgani dan Nenek Nursikin harus berkeliling kampung berjalan kaki mendorong gerobak berisi buah-buahan yang mereka jual.

Setiap harinya, buah-buahan seperti rambutan, jeruk, dan nanas, mereka jajakan secara berkeliling di kawasan Alalak Selatan dari pagi hingga menjelang petang.

“Lakunya tergantung, kadang banyak yang banyak beli, kadang juga sepi. Kalau sepi ya gak ada untungnya,” ujar nenek yang mengaku telah berusia 80 tahunan ini kepada koranbanjar.net, Senin (10/12/208).

Meski mempunyai anak yang sudah berkeluarga, namun mereka berdua tak ingin menggantungkan hidup pada anaknya.

“Anak kami selalu berusaha membantu kami, seperti sesekali ikut mendorong gerobak, menentukan harga buah, dan memberikan sebagian uang untuk tambahan modal beli buah. Namun kami tidak mau terus tergantung pada anak, biar kami cari usaha sendiri seperti ini,” ucap Nursikin dalam bahasa Banjar.

Meskipun meletihkan dan akrab dengan debu jalanan, namun dirinya menuturkan, pilihan menjadi pedagang buah keliling merupakan usaha yang sudah nyaman dikelutinya bersama suaminya. (mj-028/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh