KANDANGAN, koranbanjar.net – Sebanyak 26 orang yang menjadi budak peredaran narkoba di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), berhasil diringkus polisi.
Di tangan semua pelaku itu, diamankan sabu seberat 24,19 gram, ekstasi 4 setengah butir, pil carnophen 307 butir, obat seledryl 852 butir, dan obat samcodyn 100 butir.
Kemudian, barang bukti lain diamankan uang senilai 3.352.000 rupiah, 9 buah ponsel, dan satu unit mobil Avanza hitam.
Hal itu dibeberkan Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya, saat konferensi pers, Jumat (6/3/2020) siang.
Kasus-kasus narkoba itu, diungkap dalam operasi antik intan 2020 Polres HSS. Operasi dilaksanakan 21 Februari sampai 4 Maret 2020.
Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya mengatakan, dalam operasi menetapkan 3 target utama.
“Tiga target utama, berhasil mengungkap 19 kasus lainnya. Sehingga berhasil mengungkap 22 kasus, dan diamankan 26 tersangka,” paparnya.
Pelaku yang diamankan, terdiri 23 orang laki-laki dan 3 orang perempuan
Kota Kandangan, beber Kapolres HSS, merupakan yang tertinggi kasus narkoba di HSS, dengan 8 kasus.
Disusul Kecamatan Sungai Raya, Angkinang dan Telaga Langsat dengan masing-masing 3 kasus.
Kapolres Dedy menuturkan, keberhasilan pengungkapan kasus dalam operasi, berkat bantuan berbagai unsur.
“Alhamdulillah ini berkat bantuan rekan-rekan dari satuan samping, BNN, dan informasi yang kami dapat dari masyarakat,” ucapnya.
Menurut perwira ini, narkoba sangat perlu untuk diberantas. Karena bahaya dari narkoba, makin lama terus meresahkan dan dapat mengganggu perekonomian masyarakat.
“Padahal ini suatu bahaya laten, yang sangat perlu penanganan bukan hanya dari pihak Polri dan BNN saja, tetapi juga perlu bantuan masyarakat,” pungkasnya. (yat/dya)
