BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Dalam beberapa minggu terakhir cuaca di Kalsel tak menentu. Hujan bisa turun dengan deras secara tiba-tiba, atau hujan seharian, kadang pula cuaca kembali menjadi panas.
Menjawab hal tersebut, Prakirawan Iklim Stasiun Klimatologi (Staklim) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarbaru, Yosef Luky Dwi P, menjelaskan kondisi alam seperti itu dikarenakan anomali cuaca yang disebabkan dari gangguan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).
“MJO sendiri adalah gelombang atmosfer yg bergerak menjalar ke arah timur dan lalu menyebabkan curah hujan meningkat,” jelasnya.
Menurutnya, gelombang atmosfer bergerak dari wilayah Indonesia bagian tengah dan kemudian menjalar hingga ke bagia barat dan timur, termasuk wilayah Kalsel. “Ini masih akan terjadi hingga akhir Juni, tapi hujan yang turun (diperkirakan) tidak setiap hari,” katanya.
Padahal, dinyatakan Yosef, musim saat ini sebenarnya telah memasuki kemarau. Namun, menurutnya, hanya wilayah Kotabaru saja yang belum memasuki kemarau. “Jadi saat ini secara umum Kalsel posisinya sudah memasuki kemarau,” tandasnya.
Dari pengamatan pihaknya, musim yang tak menentu akibat fenomena MJO ini bisa berdampak pada hujan deras yang tentunya membuat wilayah Kalsel menjadi rawan banjir bahkan tanah longsor. (maf/dny)