Wacana RSUD Ulin Bertaraf Internasional Mendapatkan Kritikan Tajam Dari Warga

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Wacana pemerintah ingin menaikkan kelas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bertaraf internasional yang ditarget pada tahun 2020, mendapatkan kritikan tajam dari seorang warga Banjarmasin.

Sebut saja namanya Aqin, kepada koranbanjar.net, Sabtu (9/11/2019) di Banjarmasin, ia menekankan, RSUD Ulin harusnya lebih memikirkan bagaimana memperbaiki sistem pelayanan yang selama ini sangat bobrok daripada berobsesi menargetkan rumah sakit milik pemerintah ini bertaraf internasional.

“Boleh-boleh saja rumah sakit ulin berobsesi menaikan kelas, yang sekarang sudah akreditasi A, mau ditarget lagi di tahun 2020 bertaraf Internasional, tetapi benahi dulu sistem pelayanannya,” ujarnya.

Aqin menilai saat ini RSUD Ulin dikenal dengan Rumah Sakit yang setiap harinya selalu antre. Bahkan menunggu sampai berjam-jam, baik yang berobat rawat jalan maupun rawat inap.

“Mereka yang datang ke sana waktunya banyak terbuang, padahal secara profesional, rumah sakit sebagai pelayan publik harus selalu siap kapanpun waktunya, nah ini kadang antre dari pagi sampai jam sebelas bahkan bisa sampai siang jam 12, terlebih-lebih apalagi pasien pengguna BPJS,” ungkapnya.

Masih soal antrian, ia menduga ada oknum yang mengambilkan nomor antrean terlebih dahulu, artinya antara pasien dengan oknum penjaga sedang “bermain”.

“Bagaimana bisa datang pagi tiba-tiba nomor antrean sudah tinggi, apalagi kalau bukan ada permainan, tentu nomor antrean yang sudah dipesan terlebih dahulu, diduga ada oknum yang mengambilkan,” duganya.

Selain pelayanan yang masih terus dibenahi, Aqin juga menyinggung penataan parkir yang semrawut.

“Kadang sepeda motor parkir ada yang di sebelah kiri, ada yang sebelah kanan, kadang di depan UGD, juga di lorong jalan, cobalah siapkan lahan parkir yang memadai agar tidak semrawut,” pintanya.

Di waktu yang sama statmen kritikan pedas juga datang dari Pengamat Politik Ekonomi dan Kebijakan Publik Uniska Banjarmasin Dr Muhammad Uhaib As’ad.

Wacana RSUD Ulin Bertaraf Internasional Mendapatkan Kritikan Tajam Dari Warga
Pengamat Politik Ekonomi dan Kebijakan Publik Uniska Banjarmasin Dr Muhammad Uhaib As’ad. (foto:ist/koranbanjar.net)

Kepada koranbanjar.net saat ditemui di rumahnya, ia berasumsi jangankan bertaraf Internasional, bintang 5 saja RSUD Ulin ini belum representatif (tepat).

“Maaf kalau menurut saya, rumah sakit ulin ini bintang 5 aja belum tepat apalagi bertaraf internasional,” ucapnya.

Mengapa demikian, lebih lanjut ia menjelaskan, lagi-lagi soal parkiran. Pengelolannya tidak tertata dengan baik.

“Kalau kita mau ke Rumah Sakit Ulin, betapa susahnya memposisikan mobil, karena parkirannya tidak teratur, ini suatu penilaian, baru hal kecil, belum lagi kita bicara transparansi, akuntabilitas, kredibilitas serta pelayanan-pelayanan lainnya,” bebernya.

Uhaib mengisahkan yang dialami mertuanya, ketika masuk ke Rumah Sakit Ulin, menunggu berjam-jam dengan alasan tidak ada kamar. Akhirnya dengan rasa kesal Uhaib membawa mertuanya pindah ke Rumah Sakit Suaka Insan.

“Ini rumah sakit pemerintah kok pelayanannya kaya gitu,” ucapnya.

Ia juga masih meragukan sampai sekarang apakah masih ada perbedaan, antara melayani pasien miskin dengan pasien kalangan berduit.

“Jangan sampai ada diskriminasi pelayanan baik kepada masyarakat miskin maupun orang kaya, itu namanya pelayanan diskriminatif,” tegas Doktor yang sering berpergian ke luar negeri ini.

Sayangnya, komentar-komentar selama ini dibangun tidak ada kritikan terhadap keberadaan Rumah Sakit Ulin. Menurutnya masyarakat harus menilai secara objektif bagaimana pelayanan rumah sakit yang dipimpin oleh Dirut bernama Sucati tersebut.

“Jadi RSUD Ulin yang katanya memiliki predikat paripurna, bintang 5, maaf menurut saya belum layak, apalagi internasional,” cetusnya.

Pada pemberitaan koranbanjar.net sebelumnya, Direktur Utama RSUD Ulin Hj. Suciati mengatakan, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor meminta peningkatan harus terus dilakukan hingga bertaraf Internasional.

 

Baca juga: 2021, RSUD Ulin Ditargetkan Bertaraf Internasional

 

“Tahun 2021, gubernur ingin RSUD Ulin sudah bertaraf internasional dengan minimal 95 poin. Untuk mengejar hal tersebut, kami akan mendatangkan tim survei,’ ungkapnya waktu itu,” (yon)