Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Religi

Ulama Banjar, Kisah Tuan Guru Basman Asal Batola Menyiapkan Kue Untuk Para Penjudi

Avatar
3907
×

Ulama Banjar, Kisah Tuan Guru Basman Asal Batola Menyiapkan Kue Untuk Para Penjudi

Sebarkan artikel ini
Guru Isyam dan KH Basman bin Salman Al Banjari
Guru Isyam dan KH Basman bin Salman Al Banjari

Kerendahan hati (tawadhu) yang dimiliki tokoh ulama yang satu ini telah meluluhkan hati para penjudi di desa, tempat tinggalnya. Menyaksikan sejumlah orang berjudi di kebunnya, bukannya marah, malah menyiapkan kue untuk mereka, sehingga membuat para penjudi itu bertaubat.

BATOLA, koranbanjar.net – Di Desa Tinggiran, Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala terdapat seorang tokoh ulama yang dikenal dengan sebutan Guru Tuha (Gutu Tua). Dia adalah KH Basman bin Salman Al Banjari, keturunan ketujuh ulama besar Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datuk Kelampayan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Guru KH. Basman bin Salman Al Banjari tinggal di Desa Tinggiran, Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Seorang kerabat KH Basman yakni, Guru Isyam yang tinggal di Jalan Handil Bakti, Komplek Persada Baru, Kabupaten Barito Kuala kepada koranbanjar.net Sabtu, (30/10/2021) menceritakan tentang akhlaq Guru Basman kepada orang yang sedang melakukan perbuatan maksiat.

Menurut dia, KH Basman bin Salman Al Banjari adalah termasuk Guru Tuha yang kharismatik di wilayah Tamban, Kabupaten Barito Kuala.

Suatu ketika, cerita Guru Isyam, kebun milik KH Basman pernah dijadikan sebagai tempat bermain judi oleh sekelompok orang. “Akan tetapi beliau tidak marah dan malah membiarkan. Lalu Guru Basman menebang pohon pisang yang ada di kebun, pisang tersebut dibawa pulang ke rumah dibuatkan kue khas banjar (Lempeng) kemudian dibagikan kepada penjudi yang sering berada di kebun Guru Basman tersebut,”katanya.

Keesokkan harinya, ujar Guru Isyam, Guru Basman berjalan ke kebun, kemudian Guru Basman melihat para penjudi memakai sarung serta kopiah, lalu Guru Basman bertanya kepada para penjudi itu, “kenapa buhan pian berataan ini jadi bebaju kaini, handak kemanaan?”

Ternyata jawaban para penjudi itu membuat Guru Basman terkejut, “Guru kami banyak minta ampun lawan pian, kami semuaan ini handak bertobat dan menjadi murid pian,” tuturnya.(myr/sir)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh