Uji coba terapi plasma konvalesen kini tengah dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin. Terapi itu diklaim berpotensi menyembuhkan pasien Covid-19.
BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Banjarmasin Aulia Ramadhan Supit mengatakan, plasma darah untuk terapi plasma konvalesen diambil dari darah pasien Covid-19 yang telah sembuh.
“Kita memang belum bisa membuat karena keterbatasan alat, tapi kita dibantu RSPAD Gatot Subroto langsung di bawah Kemenkes,” ucapnya, Kamis (4/6/2020).
Jika metode terapi itu berhasil dikembangkan di Banjarmasin, sambung dia, maka PMI Banjarmasin akan lebih sering meminta plasma darah pasien Covid-19 dari pusat.
Dia menjelaskan, pasien Covid-19 yang menjalani terapi plasma konvalesen harus memiliki golongan darah yang sesuai. “Tidak sembarangan, misalnya golongan darah B ya harus ke B juga,” jelasnya.
Metode terapi plasma konvalesen telah dilakukan di Jakarta serta Surabaya, dan diklaim hasilnya ada yang membaik. Sementara di Banjarmasin, metode terapi itu baru kali ini dilakukan. “Tadi satu kantong (darah) sudah kita kirim. Kita lihat nanti hasilnya,” ujarnya.
Sejauh ini PMI Banjarmasin baru menerima 3 kantong darah dari pusat. Kendala yang dialami saat ini adalah mahalnya harga satu kantong darah untuk terapi.
“Satu kantong plasma darah kurang lebih 4 jutaan (rupiah). Itu belum biaya pengiriman ke sini (Banjarmasin), kemudian biaya lainnya seperti uji silang,” katanya.
“Mudahan uji coba plasma darah ini berhasil. Kalau memang bisa sembuh, Alhamdulillah,” tambahnya. (ags/dny)
