Trisakti Menjadi Akses Penyeberangan, Pelindo III Tak Ingin Tanggung Resiko

Rencana Pelabuhan Martapura Baru Trisakti yang akan dijadikan salah satu penyeberangan alternatif bagi truk angkutan barang menuju Kalimantan Tengah maupun arah ke Banua Anam atau hulu sungai, ditanggapi PT Pelindo III akan menimbulkan dampak cukup besar. Karenanya, PT. Pelindo III menyatakan, tidak ingin menanggung resiko.

BANJARNASIN, koranbanjar.net – Regional Manager Peĺayanan Kapal PT Pelindo III, Agus Dwi Mulyono kepada jurnalis media ini, Rabu (10/22/2021) di Banjarmasin, mengungkapkan, hal itu harus dibicarakan dulu.

“Jika pengalihan ke Pelindo nanti diijinkan KSOP, karena dampaknya luas sekali, tidak semata-mata Pelindo sebagai objek penanggung resiko,” ujarnya.

Dari informasi yang didapat, Agus menyebut untuk mengurai kemacetan akses penyeberangan direncanakan ada 3 tempat, namun menurutnya yang terlihat siap hanya di Pelindo III Regional Kalimantan.

Dirinya mengaku permasalahan ini baru saja dibahas bersama mantan Gubernur Kalimantan Selatan (2016-2021) Sahbirin Noor mengenai keluhan pihak terkait di antaranya, sopir, pemilik barang, pemilik kontainer, dan pengusaha angkutan.

“Kita baru akan koordinasi dengan KSOP, Ini kan penempatan di luar dugaan dari Pelindo,” sebutnya.

“Jadi ini harus dibicarakan dulu apabila pengalihan ini terjadi, kita harus pikirkan dampaknya, baik terhadap lingkungan maupun pemilik barang,” jelasnya.

Ditanya kemungkinan resiko yang terjadi, Agus membeberkan, resiko yang dihadapi adalah soal perencanaan penambatan kapal yang mana sudah disiapkan dan diatur sebelumnya secara rutin oleh pihak Pelindo III.

Sehingga, beber Agus, kalau ini terganggu, otomatis ada beberapa yang dikalahkan, dan resikonya, akan berbeda jika ini dijalankan di wilayah Pelindo III.

Kemungkinan yang terjadi antara lain, beberapa kapal tertunda, terhalang, ada beberapa alur juga terganggu, dan aksesnya juga. Karena kata Agus ini di luar kontrol, pihaknya tidak bisa mengawasi, tiba-tiba ada truk parkir hanya untuk ngantri di LCT.

“Seperti tergambar di sepanjang Jalan Handil Bakti dan di depan Unlam Banjarmasin, macetnya luar biasa dan jelas menghambat pengguna jalan lainnya,” ucapnya.

Sehari sebelumnya, Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) membahas solusi mengurai kemacetan, untuk itu DPRD Kalsel berencana menambah akses penyeberangan yaitu melalui Pelabuhan Martapura Baru Trisakti Banjarmasin.

Solusi ini diinisiasi Komisi III DPRD Kalsel yang membidangi pembangunan, infrastruktur dan transportasi lewat Rapat Koordinasi (Rakor) penyelesaian kemacetan bersama pihak-pihak terkait, Rabu (10/2/2021) malam lalu di Gedung DPRD Kalsel Banjarmasin.

Selain itu menyikapi permasalahan jalan rusak sebab tidak bisa dilalui truk angkutan barang, karena Ruas Lingkar Utara menuju Kalimantan Tengah dan Ruas Timur menuju Banua Anam di Kalimantan Selatan merupakan dua akses jalur vital dan sempat terputus akibat banjir. (yon/sir)