Tragis, seorang pria pengantin baru, Muhammad Fazar (17) tewas mengenaskan dengan cara gantung diri di atas loteng rumahnya.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kasus pengantin baru gantung diri ini terungkap setelah media ini mendapat laporan dari warga setempat, Jumat (5/2/2021). Dikabarkan, ada seorang pria meninggal diperkirakan berusia 17 tahun bunuh diri dengan cara gantung diri.
Untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut, wartawan mencoba mendatangi alamat tempat peristiwa itu terjadi, di rumah Siti Fatimah (38), Jalan Halinau Kelurahan Mantuil Permai, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Sabtu (6/2/2021).
Imah demikian disapa menceritakan, mengiyakan kabar tentang kejadian yang menimpa Muhammad Fajar, korban bunuh diri yang tidak lain adalah menantunya sendiri.
Dalam kondisi masih syok, wanita penjual sayur ini mengatakan, dirinya tidak menyangka yang telah dilakukan menantu kesayangannya itu.
“Tidak menyangka sama sekali kami pak ai, kenapa inya (dia korban) sampai berbuat seperti itu,” ucapnya sembari berkata penasaran.
Ditambahkan suami Imah, Kamaruddin (37), Minggu (31/2/2021) siang menantunya pinjam motor kepadanya untuk beli sesuatu di warung. Tidak berselang lama, Fajar pulang kembali ke rumah.
“Lalu ia (Fajar) berbaring di depan TV sembari menyalakan musik di DVD,” tutur Kamaruddin.
Setelah itu, Kamaruddin bersama istrinya (Imah) pergi keluar berkunjung ke tempat keluarga di Jalan Kelayan Banjarmasin.
Berkisar tiga jam kemudian, dirinya menerima kabar bahwa menantunya meninggal dunia dengan cara gantung diri. Terang saja mendengar kabar tersebut, dengan perasaan tak karuan, Kamaruddin bersama istrinya langsung menancap gas motornya agar cepat sampai ke rumah.
Setelah kami sampai ke rumah, almarhum sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin oleh kakaknya, namun ketika baru sampai di rumah sakit, tiba-tiba mantan siswa Madrasah Tsanawiyah Austral Byna Tanjung Pandan Mantuil ini nafasnya sudah hilang.
“Kata kakaknya, almarhum meninggal dengan cara gantung diri, dan saat dibawa ke Rumah Sakit Ulin, denyut nadinya masih berdetak, namun ketika baru sampai di rumah sakit, nafasnya sudah hilang,”cerita Kamaruddin sembari dengan wajah sedih.
Masih dalam cerita ayah dan ibu dari Aulia Sari, istri almarhum Fajar, padahal usia perkawinan anak mereka dengan almarhum baru menginjak 2 bulan. Namun malang, sepasang suami istri masih ABG ini terpisah akibat maut lebih dulu menjemput suaminya.
“Yang jadi pertanyaan itu mengapa, dan ada apa, pokoknya rasa tidak percaya almarhum meninggal dengan cara seperti itu, menantu sama sepeti anak,” ujarnya sembari menitikkan air mata.
Rasa ketidakpercayaan Imah bukan tanpa alasan, sebab keseharian Fajar, sambung Imah, tidak terlihat perlakuan ganjil atau tanda-tanda seperti di luar kebiasaan.
“Itulah yang menyebabkan kami sampai detik ini penasaran dan bertanya-tanya,” ucapnya.
Sang istri almarhum, Aulia Sari mengaku, sejak suaminya meninggal, sudah tidak ada gairah hidup.
“Rasanya tidak ada gairah hidup lagi,” ucapnya.
Dirinya menceritakan semenjak menjalani biduk rumah tangga, bersama almarhum suaminya tidak pernah terlihat cekcok atau terjadi perselisihan.
“Hubungan kami baik-baik aja selama ini, suami juga tidak pernah bercerita tentang sesuatu jika memang ada masalah, biasa aja, tidak ada yang aneh,” sebutnya dengan mata berkaca-kaca.
Sebelum kejadian, Aulia, panggilan kesehariannya, ketika itu masih melihat almarhum suami rebahan di depan televisi. Sedangkan dirinya berada di dalam kamar.
“Tiba-tiba saat keluar kamar, melihat inya (dia korban) sudah tidak berada di tempat asalnya, saya cari ke belakang, akhirnya saya berteriak kaget melihat inya gantung diri di atas loteng rumah,” kisahnya.
Teriakan mengundang perhatian warga sekitar samping kiri kanan rumah orang tuanya. Kemudian kakak korban menurunkan tubuhnya dari jeratan tali di leher. Dengan cepat korban dibawa ke rumah sakit.
“Tetapi ujar kakaknya, pas sampai di rumah sakit, almarhum sudah tiada (meninggal), karena kebetulan saya pada waktu itu tidak ikut,” pungkas ayah Aulia menambahkan sembari mengatakan rencana dilaksankan acara 7 hari meninggal Muhammad Fajar. (yon/sir)