Tradisi gotong royong menjelang resepsi perkawinan menjadi sebuah tradisi yang lestari bagi warga pedesaan. Sebaliknya di tengah kemajuan sekarang, tradisi itu sudah mulai tenggelam di tengah masyarakat perkotaan.
SUNGAI TABUK, koranbanjar.net – Sejumlah warga Desa Tandipah RT 01, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, tampak sibuk menyiapkan kayu bakar. Sebagian mengumpulkan kayu bakar, sebagian lainnya terlihat memotong kayu bakar menjadi bagian kecil.
Hajatan menggelar pesta perkawinan di desa menjadi ajang silaturrahmi. Karena momen menggelar hajat perwakinan, menjadi sebuah ajang untuk warga bergotong-royong mempersiapkan berbagai keperluan bagi yang punya hajat. Warga bahu membahu membntu warga yang mempunyai hajat, seperti perkawinan.
Warga Desa Tandipah, Syahrani, Senin (29/03/2021) pukul 11.45 wita mengatakan, dia secara sukarela bersama warga lain melaksanakan kegiatan gotong royong tersebut.
Gotong royong ini sudah dibicarakan sebelumnya dengan warga yang mempunyai hajat, sehingga warga bisa tahu kapan gotong royong dilaksanakan.
Sementara itu, warga yang punya hajat, Jamhuri mengucapkan terima kasih kepada semua warga yang membantu. Karena dengan gotong royong ini, pekerjaan yang harusnya selesai minimal 3 sampai 4 hari ini, bisa selesai dalam hitungan jam.
“Terima kasih kepada semuanya dengan gotong royong ini kami sangat terbantu,” ungkapnya.
Biasanya, gotong royong dalam sebuah hajat perkawinan ini dilaksanakan sebelum dan sesudah acara dilangsungkan. Mulai mempersiapkan alat memasak, tenda tamu undangan, mempersiakan kursi dan meja sampai urusan pemasangan spanduk. Setelah acara selesai, warga kembali bergotong royong membongkar tenda, membersihkan tempat hajatan seperti semula.(mj-32/sir)