Religi  

Tingkatkan Kualitas SDM, Bukan Hanya Persiapan Fisik

LANDASANULIN, koranbanjar.net – Pemindahan ibu kota negara (IKN)  ke Kalimantan terus mencuat menjadi isu nasional. Kalimantan Selatan menjadi salah satu pilihan dan melakukan persiapan. Ketersediaan lahan, sarana dan prasarana, lingkungan, sosial budaya diantara modal utama lainnya yang dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalsel.

Namun, ada sisi lain menarik perhatian Rektor Universitas Achmad Yani (UAY) Banjarmasin Dr Hastirullah Fitrah MP, yakni ketersediaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) seyogianya Kalsel memiliki persiapan.

Baca Juga : Dialog Pemindahan Ibukota Negara, Paman Birin: Yang Muda Sebaiknya Mengalah

“Perihal pemindahan ibukota negara ke Kalsel, saya sangat setuju, Kita dipacu untuk berbuat sesuatu. Hanya saja, SDM yang kita hasilkan, setara atau tidak secara nasional. Karena apa?
Percepatan prosedural harus diikuti, kesiapan fisik bisa, hutan kota kitsa sudah punya. Tinggal kesiapan SDM, kesiapan pengelolaan SDM. Kita ketinggalan dengan Pulau Jawa. SDM harus dipersiapkan, serapan SDM mesti berkualitas,” kata Hastirullah Fitrah, Senin (15/7/2019) disela rehat Seminar pemindahan IKN ke Kalimantan di Hotel Novotel Kecamatan Landasasn Ulin Kota Banjarbaru.

Pengembangan SDM, kata dia, dipersiapkan sesuai kreativitas, inovasi dan berahlak. Kedepannya, pemindahan ini langkah tepat dan pemicu bagi dunia pendidikan. Pendidikan tidak akan berdiam diri dalam peningkatan SDM, asalkan diberikan ruang dan kelonggaran dipermudah dalam aturan. “Ibaratnya, berilah jalan tol untuk dunia pendidikan mendapatkan kemudahan, karena kita kekurangan SDM. Bayangkan, satu departemen bisa diboyong ke sini, SDM kita siap atau tidak siap menerimanya. Kata kuncinya, Banjarmasin akan jadi metropolitan,” beber Hastirullah.

Kekurangan dimaksud, misalnya jumlah profesor di Kalsel bisa dihitung dengan jari, jumlah tenaga SDM berkualitas mengalami keterbatasan, ketertinggalan pengembangan pendidikan dibandingkan Pulau Jawa. “Semua yang dibangun yaitu SDM tidak bisa secara instan,” katanya. (dya)