Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Biro Umum berencana akan merenovasi 13 asrama mahasiswa yang tersebar dibeberapa wilayah di luar Kalimantan Selatan.
BANJARMASIN, koranbanjar.net –
Hal itu diungkapkan, Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Rusli di Banjarmasin usai Rapat Dengar Pendapat(RDP) bersama Komisi IV DPRD Kalsel membidangi pendidikan, Senin (30/11/2020).
“Antara lain yang sudah dilakukan rehab dengan skala kecil itu asrama mahasiswa di Surabaya, Yogyakarta dan Bandung,” sebut Rusli.
Dijelaskannya, rehab kecil itu berupa perbaikan atap asrama yang sudah dimakan usia, karena kondisi asrama mahasiswa itu masih dalam keadaan layak untuk di tempati.
Diungkapkannya, tahun 2021 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah mengalokasikan dana sebesar Rp600 juta untuk melakukan pemeliharaan terhadap beberapa asrama mahasiswa.
“Pemeliharaan dan rehab asrama mahasiswa itu dilakukan bertahap,” ujarnya.
Adapun 3 asrama yang dilakukan rehab, yakni asrama Pangeran Hidayatullah Yogyakarta, asrama Pangeran Hidayatullah Malang dan asrama Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari Ciputat Jakarta dari 13 buah yang tersebar diluar Kalsel ditambah 1 gedung pertemuan.
Sementara di tempat yang sama, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Lutfi Saifuddin mengungkapkan, pihaknya bersama-sama Biro Umum Sekretariat Daerah Kalsel mencari solusi terkait keberadaan asrama-asrama mahasiswa Kalsel yang ada di luar daerah.
Pasalnya, dalam kurun waktu 2 bulan terakhir pihaknya berkeliling hampir ke seluruh asrama Kalsel yang banyak kekurangan untuk dibenahi dan dilakukan perbaikan bahkan sangat urgent (penting).
“Contohnya, asrama di Semarang, padahal mahasiswa asal Kalsel lebih 300 orang, tapi asrama milik Kalsel itu hanya dilengkapi 5 kamar dan ini sangat tidak memadai,” ungkap Politisi Partai Gerindra ini.
Dirinya.pun sangat menyayangkan keberadaan asrama-asrama milik Kalsel ini, padahal asrama ini ikon Kalsel, tapi kita miris melihat kondisinya selama ini, karena itu kedepan nanti ada penyusunan rencana kerja tahun 2022, sehingga kami tidak ingin lagi ada kecolongan.
“Kami usulkan tidak hanya sebatas renovasi, tapi juga pembelian aset untuk asrama puteri,” kata Lutfi.
Menurut Lutfi, pembelian aset untuk asrama puteri itu penting, karena kita belum memiliki asrama puteri, contohnya seperti di Surabaya, Semarang, Jakarta dan Yogyakarta.
Lanjutnya, karena itu kami melihat dalam penyusunan rencana kerja di tahun 2022 itu pemerintah provinsi bisa melakukan pembelian aset dan ini tidak ada ruginya demi menunjang keberadaan mahasiswa/mahasiswi kita di luar Kalsel.
“Keberadaan mahasiswa/mahasiswi ini nantinya bisa diberdayakan, baik sebagai mahasiswa/mahasiswi yang tengah menuntut ilmu maupun sebagai duta budaya Kalsel,” pungkasnya. (yon)