Sebanyak sepuluh ribu tes swab masif Covid-19 yang dilakukan di Kalimantan Selatan (Kalsel), terhadap 13 kabupaten/kota telah dilaksanakan sejak 14 Agustus 2020. Berdasarkan hasil tes swab tersebut, data sementara hingga per-Selasa (18/8/2020), total yang terkonfirmasi positif mencapai 215.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Dari 215 terkonfirmasi positif Covid-19, terdapat tiga daerah terbanyak dari Kabupaten Banjar sebanyak 86, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) 49, Kabupaten Balangan 29.
Hal itu disampaikan Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel M. Muslim, saat jumpa pers bersama awak media melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (19/8/2020) siang.
“Beberapa data sudah keluar, tapi masih kami hitung. Yang jelas, dari 215 positif ini masih sementara tapi sudah termasuk dalam spesimen yang sudah diambil. Namun, belum bisa dipastikan. Saya kira akan bertambah lagi, karena yang masuk laboratorium sudah lebih dari delapan ribu,” ujar Muslim, sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, masih merundingkan apakah harus dikarantina, isolasi mandiri bersyarat dan lain-lain untuk yang sudah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Pastinya, dengan mempertimbangkan apakah terdapat gejala berat, ringan atau bahkan tanpa gejala.
“Segera kita lakukan tindakan. Tim sedang melakukan koordinasi dan komunikasi. Jika lokasi karantina tak memungkinkan, akan kitadukung dengan fasilitas di provinsi. Insyaallah, kabupaten/kota masih bisa menangani,” tutur Kadinkes Kalsel itu.
Sebelumnya, ditargetkan sepuluh ribu tes swab masif yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun lainnya. Namun, hingga kini sudah lebih dari sebelas ribu tes swab yang telah diambil dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel.
Daerah tertinggi yang sudah ikut berpartisipasi yaitu Kabupaten Banjar, HSU, Banjarbaru, Tala, HSS, Batola dan Balangan. Sedangkan, terendah dari Banjarmasin.
Kata dia, pihaknya akan menargetkan hasil tes swab itu akan selesai paling lambat tanggal 24 Agustus 2020. “Mudahan, tidak ada yang terganggu sistem kita. Gerak cepat,” lanjutnya.
“Nanti, akan keliatan dalam upaya percepatan kita ini. Apakah kita sudah di puncak atau di mana. Sampai sekarang kita juga belum tahu pasti persentasenya, tapi informasi yang saya dapat di lapangan rata-rata tidak dirujuk ke rumah sakit. Artinya, kemungkinan hanya gejala ringan,” paparnya.
Muslim menerangkan, dari awal pihaknya sudah mempersiapkan sedemikian rupa untuk lokasi karantina seperti rumah sakit dan tambahan gedung.
“Sekitar empat juta lebih jumlah penduduk kita. Intinya, kita terus berupaya. Dari target sepuluh ribu tes swab masif itu, yang terkonfirmasi positif akan kita lanjutkan tracing. Guna menelusuri, sudah berkontak dengan siapa saja,” ungkapnya.
Ia mengimbau, selalu gunakan masker, mencuci tangan atau hand sanitizer, dan menjaga jarak.
“Kita sebelumnya, juga sudah melakukan semacam survei yang dilakukan tim. Hasilnya, memang masyarakat kita masih belum bagus terhadap kepatuhan dan kedisiplinan. Mungkin, karena memang belum ada terkait sistem sanksi dan sebagainya,” ucap Muslim.
Kendati demikian, ia mengapresiasi masyarakat karena telah memberi kepercayaan kepada tenaga kesehatan menangani pandemi Covid-19. “Kita harus menjaga, didukung dengan upaya pencegahan menerapkan protokol kesehatan agar kasus tak terus bertambah,” pungkasnya. (ykw)