BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Penyambutan yang dilakukan Sultan Banjar, H.Khairul Saleh kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan yang baru Irjen Polisi Yazid Fanani, sarat akan adat dan tradisi Kerajaan Banjar.
Dalam penyambutan yang penuh dengan penghormatan secara ritual tersebut, Sultan Khairul Saleh memulainya dengan makan sirih dan dilanjutkan penyerahan Cindera Hati, berupa Penyerahan Mandau Telabang dan proses terakhir pemberian tapung tawar yang dipercikan pada kepala, pundak kanan dan kiri Yazid Fanani.
Dalam wawancaranya kepada koranbanjar.net, Sabtu( 08/09/2018), Sultan Khairul Saleh menuturkan, penyambutan secara adat Kerajaan Banjar adalah sebagai bentuk pengagungan dan penghormatan yang ditujukan kepada tamu pembesar atau tamu kehormatan yang dilakukan oleh leluhur Kerajaan Banjar.
Memakan sirih adalah sebagai ungkapan kebersamaan dan permakluman kepada Tamu Besar untuk merasakan pahit, getir manisnya dalam menjalankan amanah, tugas dan tanggung jawabnya.
Penyerahan Cindera Hati Mandau Telabang disimbolkan sebagai jati diri Kegagahan,
Kecakapan, Kekuatan, Keadilan dan Amanah untuk melekat kepada tamu/pembesar tersebut.
Prosesi penyerahan dimulai dengan
mencabut separuh tarikan keris, kemudian menghentakkannya sebanyak tiga
kali, hingga menarik penuh dan menjunjungkannya menghadap langit sembari mengumandangkan Syahadat disertai setelahnya dengan
ucapan shalawat sebanyak 3 kali oleh Sultan Khairul Saleh.
Prosesi terakhir pemberian (papaian) tapung tawar dimaknai sebagai pesan bahwa tamu atau pembesar akan selalu terjaga kemuliaannya, terjaga
kepangkatannya dan kekuasaannya serta terjaga kebahagiaannya selama menjalankan amanah dengan baik.
Ia berharap bahwa Kapolda baru akan bisa menjaga suasana kondusif Provinsi Kalimantan Selatan agar masyarakat bisa bekerja dan beribadah dengan tenang, sehingga perekonomian Kalimantan Selatan diharapkan meningkat.
Selain itu, Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara ini berharap Kapolda yang baru mampu menjalin silaturahmi dengan seluruh elemen masyarakat.
Yang tak kalah penting, menurut Mantan Bupati Kabupaten Banjar dua periode tersebut Kapolda yang diberi amanah mampu menjaga stabilitas politik dan demokrasi yang kondusif menjelang Pemilu legislatif dan presiden April 2019.(al/sir)