Tak Berkategori  

Sudah 2 Tahun Bocah Yatim Ini Naik Sepeda Jualan Balon Keliling Banjarmasin

Di tengah umat muslim menunaikan bulan suci Ramadan di Kota Banjarmasin, dua bocah yatim, Saliansyah (12) dan adiknya Rahmah (2) sedang mengayuh sepeda di antara padatnya lalu lintas. Hinga satu ketika, sang kakak menghentikan sepedanya di tepi Jl Bank Rakyat, Kelurahan Kertak Baru Ilir, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, sambil celingak-celinguk mengamati sekitarnya, ingin menawarkan 6 balon yang berada di belakangnya.

BANJARMASIN, koranbanjar.net- Selasa sore, (20/4/2021) sekitar pukul 17.00 WITA, dua bocah sedang duduk di tepi Jl Bank Rakyat, Kelurahan Kertak Baru Ilir, Kota Banjarmasin. Dia adalah Saliansyah (12) dan adiknya Rahmah (2), warga Alalak, Kayu Tangi Ujung, Kota Banjarmasin.

Kedua bocah ini setiap hari berkeliling di Kota Banjarmasin, namun kadang mangkal di beberapa titik jalan di kawasan Jl Lambung Mangkurat dengan membawa balon yang diikat pada sebuah kayu di sepedanya. Adiknya, Rahmah (2 tahun) duduk di atas batang sepeda di bagian depan, sambil berpegangan pada stang sepeda.

Sali –demikian dia akrab dipanggil- adalah warga Jalan Alalak, Kayu Tangi Ujung, Kota Banjarmasin. Awalnya dia malu saat ditemui koranbanjar.net, bahkan ingin bergegas pergi. Namun setelah dibujuk, akhirnya dia mau berhenti dan diwawancarai.

BACA JUGA ; Menguak Kerasnya Kehidupan Anjal di Banjarmasin, Hasil Ngemis Dirampas Preman, Kadang Mencuri

Sali berjualan balon sejak umur 10 tahun, itu artinya sudah 2 tahun dia berjualan balon, “Ulun bejualan balon pas abah ulun meninggal man ai,”ungkapnya.

Sejak ayahnya meninggal, kata Sali, dia harus membanting tulang dengan cara berjualan balon, karena untuk biaya belanja dirinya dan adiknya. “Balon ini ulun ambil dari salah satu toko mainan di pasar,” ucapnya.

Balon dibawa dari toko mainan dengan harga Rp9.000, kemudian dia menjual dengan harga Rp10.000. Jadi, untung yang diperoleh hanya Rp1.000/per balon. Satu hari bisa terjual antara 5 sampai dengan 7 balon, yang berarti dia dapat untung cuma Rp5.000 sampai Rp7.000.

Sali dan adiknya tinggal bersama dengan ibunya yang berprofesi sebagai pengemis.

BACA JUGA : Kisah Pengemis Musiman di Banjarmasin, Bulan Ramadan Banyak Dapat Nasbung

Sepeninggal ayahnya Sali mengaku sangat kehilangan sosok ayah yang selalu menjaga dirinya dan adiknya, walaupun ayahnya hanya seorang buruh bangunan, tetapi dia tidak malu memiliki ayah seorang buruh.

Sali kecil ini sesekali menangis ketika becerita soal ayahnya yang meninggal akibat sakit, dia bercita-cita kalau besar ingin menjadi polisi agar bisa menanggung hidup ibu dan adiknya dengan layak.(mj-33/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *