KANDANGAN, Koranbanjar.net – Wisata Pemandian Air Panas Tanuhi di Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ditutup. Penutupan itu menyusul status siaga darurat virus korona yang telah ditetapkan pemerintah setempat selama 14 hari sejak 17 April 2020 kemarin.
Selain itu, penutupan juga dilakukan pada kolam renang Amandit Aquatic Center, Kandangan. Selama ditutup, air kolam renang pada kedua tempat milik pemerintah daerah HSS tersebut dikuras dan dikosongkan. Itu dilakukan agar air kolam tidak menjadi media penyebaran virus mematikan itu.
Di tempat lain, Hotel Rakat Mufakat di lantai 3 Pasar Los Batu Kandangan yang dikelola Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) HSS, juga turut ditutup.
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) HSS, Muhammad Noor, mengatakan penutupan yang dilakukan selama status siaga darurat darurat virus korona itu hanya dilakukan pada tempat serta fasilitas umum milik pemerintah daerah, kendati kewenangan menutup wisata yang termasuk dalam kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) itu adalah kewenangan Dinas Kehutanan Kalsel.
“Kami juga menugaskan pihak Disporapar untuk mengimbau seluruh hotel (di HSS) agar wajib melaporkan tiap tamunya supaya bisa terdata,” ucap Muhammad Noor selaku Ketua Satuan Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Penularan Covid-19 HSS.
Menerima tugas tersebut, Kabid Pariwisata Disporapar HSS, Moh Zakir Maulidi, mengatakan saat ini pihaknya telah menyusun surat yang nantinya ditujukan kepada para pengusaha hotel dan penginapan di HSS.
“Kami akan surati dan memberikan imbauan untuk melakukan pencegahan penularan virus korona,” katanya.
Sementara terkait dampak wabah virus korona pada pariwisata, menurut Zakir, hal itu belum terjadi di HSS. Sebab, dikatakannnya, hingga saat ini jumlah pengunjung wisata di HSS masih stabil seperti biasa.
Diketahui, hingga 18 Maret 2020 lalu, virus korona sudah menginfeksi 172 warga Indonesia. (yat/dny)