Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Religi

Satpol PP Tak Punya Nyali Ungkap Prostitusi Online di Hotel Banjarbaru

Avatar
352
×

Satpol PP Tak Punya Nyali Ungkap Prostitusi Online di Hotel Banjarbaru

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarbaru, terkesan masih takut dalam mengungkap maraknya prostitusi online dari para wanita pekerja seks komersial (PSK) di wilayah Kota Banjarbaru. Padahal, maraknya prostitusi online di wilayah Banjarbaru, khususnya bagi para PSK yang menjajakan tubuhnya secara online melalui aplikasi chat BeeTalk dan juga Wechat ini, sudah lama diketahui pihak Satpol PP Banjarbaru. Setidaknya, keberadaan praktik prostitusi online tersebut sudah mulai mereka ketahui dari tahun sebelumnya.

Tak hanya tahu sebatas itu, para petugas Satpol PP Banjarbaru, yang berkantor di Jalan Pangeran Antasari No 7, Kota Banjarbaru, bahkan telah mengetahui bahwa praktik prostitusi online ini dilakukan secara terselubung di kamar-kamar hotel, baik hotel biasa, maupun di hotel-hotel berbintang yang ada di Banjarbaru.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ironisnya, meski telah mengetahui banyak tentang keberadaan prostitusi online di Banjarbaru, namun hingga kini, Satpol PP Banjarbaru tak juga melakukan penindakan terhadap para pelakunya, khususnya bagi para wanita pemenuh syahwat lelaki hidung belang yang menawarkan cintanya di aplikasi Beetalk maupun Wechat, namun dalam ‘menyetrokan’ tubuhnya kepada pelanggannya, ia lakukan di kamar-kamar hotel yang ada di Banjarbaru.

Hal ironis lainnya, dalam wawancaranya kepada koranbanjar.net, Penyidik Satpol PP Banjarbaru, Yanto Hidayat, memberikan tanggapannya mengenai maraknya prostitusi online di Banjarbaru, dengan penjelasan penindakannya yang terkesan  mengarah pada pertimbangan yang lebih mementingkan nama baik hotel beserta privasi para tamunya, dibanding mementingkan keutamaan penegakan hukum secara adil.

“Tempat-tempat yang biasa digunakan oleh para PSK ini yaitu hotel, dari hotel biasa hingga yang berbintang. Jadi, apabila ingin melakukan pemeriksaan ataupun penangkapan, itu susah-susah gampang. Ya kalaunya hotel biasa bisa saja, karena biasanya hotel biasa tidak terlalu ramai. Namun kalau untuk hotel yang berbintang, itu susah, karena yang utamanya, setelah didatangi anggota Satpol PP, nama hotel berbintang itu pasti akan jadi pembicaraan orang dan tamu lainnya,” terang Yanto, saat dikonfirmasi koranbanjar.net, Selasa (6/10) kemarin,.

Dengan kata lain, dijelaskannya lebih lanjut, tindakan pemeriksaan pada kamar hotel ataupun penangkapan para PSK online di hotel berbintang oleh para petugas Satpol PP, akan membuat nama hotel yang bersangkutan menjadi tercoreng. Selain itu, hotel tersebut akan memiliki citra buruk bagi para tamunya yang benar-benar sedang menginap di hotel itu.

Yanto beralasan, beberapa hal tersebut membuat Satpol PP Banjarbaru yang ingin mengungkap maraknya praktik prostitusi online dari para PSK yang menggunakan kamar pada hotel-hotel berbintang di Banjarbaru, menjadi terkendala.

“Contoh ada suatu penggerebekan, pasti kemudiannya jadi sorotan, dan nama hotelnya jadi rusak. Itulah kendalanya apabila ingin melakukan penangkapan PSK yang berada di hotel berbintang,” ungkapnya.

Kesan takut bercampur rasa khawatir dalam mengungkap maraknya kasus prostitusi online dari para PSK yang biasa menawarkan jasa kencan kepada para pelanggannya melalui pesan di BeeTalk dengan kode BO –kependekan dari kata boking– itu semakin nampak ketika Yanto mengungkapkan tentang apa yang ia ketahui mengenai kebiasaan oknum hotel yang sudah dibackingi oleh oknum kuat lainnya.

“Pada intinya, untuk menjaga privasi para tamu dan nama hotel yang bersangkutan saja. Apalagi setahu saya, biasanya back up hotel-hotel itu dari oknum yang berpangkat di pundak. Itu yang jadi kekhawatiran kami dalam mengungkapnya, mereka pasti ada backingan,” sebutnya. (maf/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh