BANJARBARU, koranbanjar.net – Lima orang pelajar kelas 3, pada salah satu sekolah swasta di Landasan Ulin terjaring razia Satpol PP ketika berada di salah satu toko ritel, Banjarbaru. Ditangkap, Senin (9/3/2020) siang, karena berkeliaran pada saat jam pelajaran sekolah sedang berlangsung.
Selain itu, kelima pelajar tersebut diamankan ke kantor Satpol PP Banjarbaru serta dipanggil gurunya. Dikarenakan masih mengenakan baju sekolah, saat berada di tempat umum sembari bermain kartu domino.
“Tadi kami habis ujian, sudah pulang sekolah. Terus, karena bosan main mobile legend (ml)-sebutan permainan kekinian. Jadi kami main gaplek (kartu domino),” ungkap salah satu pelajar, kepada koranbanjar.net saat ditemui.
Saat main, lanjutnya, tak ada satu orang pun yang menegur dan ketika dirazia pun tak tahu-menahu dari mana petugas tahu perkumpulan itu. Pastinya, tak ada uang yang digunakan untuk permainan tersebut.
“Hanya sekedar main-main saja iseng. Kami menyadari kesalahan, dan tadi sudah push up sebanyak 20 kali. Kami tidak akan mengulangi hal yang sama, seperti apa sudah dilakukan tadi,” kata dia.
PPNS Seksi Opsdal Satpol PP Banjarbaru Yanto Hidayat mengatakan, pihaknya menertibkan anak pelajar tersebut berdasarkan adanya laporan dari masyarakat setempat.
“Memang tadi sudah pulang, karena ada ujian katanya kan. Tapi yang jadi masalah, mereka masih memakai baju sekolah saat jam pelajaran berlangsung. Kemudian, nongkrong di tempat umum serta merokok,” ucapnya.
Yanto menjelaskan, perwakilan guru yang bersangkutan sudah dipanggil untuk memberikan peringatan atau nasihat.
“Sudah kami data, diberi nasihat, push up, kemudian kita serahkan ke pihak sekolah. Tapi, tidak ada indikasi menggunakan obat-obatan serta mabuk,” bebernya.
Seperti diketahui, kelima pelajar tersebut berinisial CDM (17), BP (18), MAP (17), AA (18), dan MMM (18). (ykw/maf)
