BANJARMASIN,koranbanjar.net – Inflasi terjadi ketika ketersediaan barang dan permintaan tidak berimbang. Selain itu terdapat kendala distribusi. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, dihadirkanlah Rumah Pangan Kita (RPK).
Bahan-bahan pangan tertentu yang dipasok dari Bulog dijual melalui RPK tersebar di berbagai tempat.
RPK dibuka di Pondok Pesantren Walisongo Banjarbaru. Pembukaan dilakukan oleh Sahbirin Noor Gubernur Kalsel, pada Rabu (10/7/2019).
Tahap awal, Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kalsel bekerjasama Bulog Divre Kalsel mulai menjalankan program RPK di koperasi pesantren.
Herawanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Koordinator Kalimantan, menyampaikan bahwa langkah yang dilakukan pondok pesantren dengan pembinaan Bulog untuk membuka RPK memiliki banyak aspek positif.
Pesantren telah menunjukkan kepeduliannya terhadap pengendalian inflasi.
RPK dapat mendukung ketercukupan penyediaan bahan pangan dengan harga yang terjangkau dan stabil.
“Dengan demikian, kelangkaan barang yang memicu kenaikan harga dapat teratasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Harwanto menjelaskan, RPK dapat menjadi sumber ekonomi bagi pesantren. Hal itu akan mengarah pada pesantren yang mampu mandiri secara ekonomi.
BI berharap RPK di Pesantren Walisongo tersebut dapat direplikasi oleh pesantren-pesantren lain di Kalsel.
Dari sinilah peran pesantren tidak hanya sebatas lembaga pendidikan tetapi juga lembaga yang peduli dengan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan berbagai instansi yaitu Bank Indonesia, Bulog, Bank Kalsel, dan perwakilan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. (yon/dya)