BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Di pinggiran Sungai Martapura di kawasan Banjarmasin Selatan berdiri sebuah rumah kuno yang berumur kurang lebih satu abad. Namun, ada yang menarik, yakni nilai jual beli rumah antik itu.
Menurut penuturan pemilik saat ini yang bernama Kangto Pranoto kepada koranbanjar.net menceritakan rumah tua tersebut ia beli dari seseorang yang bernama Kapten Tju Sugo berkebangsaan Cina.
“Yang menjual rumah itu adalah ahli warisnya atau keturunannya dari Kapten Tju Sugo kepada kita seharga 3,5 juta rupiah waktu itu”, ujarnya saat wawancara langsung dengan koranbanjar.net di rumahnya Jalan RK Ilir Kelurahan Kelayan Selatan Kecamatan Banjarmasin Selatan, Senin(10/06/2019).
Rumah dengan ornamen khas Tionghoa serta bertingkat tersebut dibeli oleh warga keturunan itu sekitar tahun 70an.
Menurutnya, rumah yang didominasi kayu ulin cukup tua tersebut sudah ada sebelum dirinya merantau ke Banjarmasin pada tahun 1958.
“Saya ada di Banjarmasin pada tahun 1958, dan rumah sudah lama berdiri,” katanya.
Kapten Tju Sugo menurut kisah Kangto adalah seorang bupati zaman penjajahan Belanda.
“Ia (Kapten Tju,Red) dulunya pada waktu zaman Belanda diangkat sebagai Bupati di daerah Sampit, namun pada tahun sekitar 1958 Kapten Tju sudah tidak menjabat lagi itu menurut keterangan anaknya,” terang orang tua yang sudah berumur sekitar 83 tahun ini.
Rumah kuno berdiri di atas lahan seluas 3.500 meter persegi lebih.Tinggi kurang lebih 8 meter, berbahan ulin dengan ornamen khas Tionghoa yang diperkirakan berdiri pada tahun 1930.(al)