Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Transportasi

Ribuan WUB Dibentuk di Era Ibnu-Hermasnyah

Avatar
253
×

Ribuan WUB Dibentuk di Era Ibnu-Hermasnyah

Sebarkan artikel ini

Pada 2020, yakni tahun keempat kepemimpinan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina bersama wakilnya, Hermasnyah, tercatat ada sekitar 2.847 WUB yang berhasil mereka bentuk melalui 7 SKPD setempat.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Program apa saja yang mereka lakukan terhadap ribuan WUB itu?

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Menurut Ibnu Sina, sejak awal 2020 lalu, Pemko Banjarmasin telah meluncurkan sebuah program inovasi baru yang diyakini dapat membantu usaha para WUB, yakni program Bausaha Tanpa Bungan (BAHUMA). Dengan program tersebut, Pemko Banjarmasin kembali akan membantu WUB dari segi permodalan usaha.

Menariknya, Pemko Banjarmasin tidak mengambil sepeser pun keuntungan dari program permodalan yang ditawarkan itu.

Dari ribuan WUB yang telah terbentuk tersebut, Pemko Banjarmasin menetapkan sekitar 150 WUB unggulan. WUB itu bakal dibantu melalui program BAHUMA. Bahkan, untuk lebih memudahkan penyaluran dananya, Pemko Banjarmasin kemudian bekerja dengan Bank Kalsel.

“Saya sudah meminta Bank Kalsel untuk menempatkan dana pengelolaan, sehingga nanti yang sudah punya usaha bisa berproduksi dengan baik,” ujarnya, saat memberikan arahan saat Workshop Fasilitasi Pengembangan Usahan Kecil Menengah, belum lama tadi.

Program pembinaan WUB berbasis UMKM itu telah dilakukan Pemko Banjarmasin sejak 2016 lalu. Pada tahun itu hanya terkumpul sekitar 239 WUB. Namun, setelah dibenahi, jumlah target WUB binaan bertambah menjadi 792 pertahun sejak 2017. Kemudian pada 2018, Pemko Banjarmasin kembali memperbesar target menjadi 805 WUB.

Setelah dua kali berhasil mencapai target, penambahan target binaan yang dilakukan 7 SKPD terkait kembali diperbesar menjadi 710 WUB pada 2019. Mengingat sudah mendekati target final, yakni 2.500 WUB, maka pada 2020 ini Pemko Banjarmasin hanya menargetkan 710 WUB.

”Jadi di awal tahun 2020 ini 7 SKPD itu merekrut berbagai macam WUB, kemudian ditambah 155 UMKM yang ikut bergabung, sehingga totalnya WUB binaan menjadi 2.847,” katanya.

Selain pembangunan ekonomi kerakyatan, program lain yang juga dilakukan Ibnu-Herman adalah pembangunan fisik. Salah satu pembangunan fisik yang monumental dan akan menjadi sejarah bagi Banjarmasin adalah pembangunan Jembatan Bromo, Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan.

Betapa tidak, pembangunan jembatan gantung dengan lebar 2,15 meter, panjang bentang 100 meter itu, maka keterisolasian kehidupan dan perekonomian yang berjumlah sekitar 1.500 orang kepala keluarga di kawasan tersebut dipastikan akan teratasi.

Pembangunan jembatan itu menghabiskan dana sekitar Rp 40.4 miliar dari APBD Banjarmasin.

Menurut Ibnu, pembangunan jembatan itu untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat di wilayah tersebut, yang sudah puluhan tahun membutuhkan akses transportasi darat.

“Ini adalah mimpi puluhan tahun warga Bromo yang terwujud. Dengan adanya jembatan ini, aktifitas sehari-hari mereka tidak terganggu lagi dengan pasang surut air sungai,” tuturnya.

Pembangunan jembatan bromo tak hanya berfungsi sebagai alat transportasi. Dalam konsep desainnya, jembatan tersebut juga akan dijadikan sebagai salah satu obyek destinasi wisata.

Jembatan tersebut dibangun dengan konsep melingkar di dekat opritnya. Kemudian membentang lurus dari kawasan Kampung Ujung Benteng, Kelurahan Mantuil, menuju Jalan Halimau, Kelurahan Mantuil.

Ada tiga segmen pekerjaan yang akan dilakukan dalam pembangunan jembatan itu. Pertama, pengerjaan jembatan gantung utama sepanjang 100 meter dengan tinggi tower sekira 15 meter. Kemudian pengerjaan jembatan pendekat sisi kiri dan kanan dengan tinggi tower 2,15 meter. Lalu RTH dengan menggunakan pondasi spun pile D500.

Untuk RTH di dekat jembatan, pondasi yang dibangun dengan jenis konstruksi berdimensi 750 meter kubik. Selain untuk RTH, fungsinya juga untuk parkir sepeda motor. Kontruksi pun dirancang untuk menerima beban seberat 4.79 KN /mili meter kubik, sehingga bisa digunakan sebagai tabulampot, tabupot, parkir sepeda motor dan tempat bersantai

Selain Jembatan Bromo, Pemko Banjarmasin juga membangun Jembatan HKSN senilai Rp 37,1 miliar lebih. Jembatan tersebut menghubungkan Kelurahan Kuin Cerucuk dan Kuin Utara (HKSN), Banjarmasin. Kemudian pembangunan Jembatan Kelayan A-Gerilya dengan total anggaran Rp 12,6 miliar lebih.

Kemajuan pembangunan fisik di kota berjuluk Seribu Sungai itu juga dapat dilihat dari kian berkembangnya RSUD Sultan Suriansyah.

Sejak diresmikan dan beroperasi pada 24 September 2019, rumah sakit kebanggaan warga Banjarmasin itu kini telah memiliki beberapa pelayanan medis, seperti kegawat daruratan 24 jam, pelayanan instalasi gawat darurat selama 24 jam, pelayanan BPJS, kemudian 12 pelayanan poliklinik yaitu, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Kebidaan dan Kandungan, Poliklinik Bedah, Poliklinik Anak, Poliklinik Saraf, Poliklinik Rehabilitasi Medis, Poliklinik THT, Poliklinik Jiwa, Poliklinik Gigi dan Mulut, Poliklinik Gizi, Poliklinik Patologi Anatomi, Poliklinik Medical Check up, pelayanan pemeriksaan laboratorium, dan ruangan khusus untuk pasien penderita Covid-19.

Selain itu, rumah sakit yang terletak di Jalan Rantauan Darat itu juga dilengkapi dengan peralatan medis dan sumber daya manusia yang cukup memadai. “RS ini ikhtiar dari dua wali kota, yakni zaman Muhidin-IIrwan Anshari, dan zaman Ibnu Sina-Hermansyah. Kemudian berganti-ganti kepala dinas. Oleh karena itu, inilah yang dinamakan pembangunan berkelanjutan. Kami meneruskan dan pada akhirnya berbuah manis dengan peresmiannya,” ujar Ibnu, saat sambutan dalam peresmian rumah sakit itu, 2019 lalu.

Sedangkan untuk kegiatan pelayanan kesehatan dasar, Banjarmasin memiliki 26 Puskesmas, 32 Puskesmas Pembantu, 24 Puskesmas Keliling, 50 Puskesdes. Kemudian ada 354 Posyandu, apotek dan balai pengobatan yang tersebar di seluruh kecamatan. (prokom-bjm/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh