Religi  

Rebutan Bantuan di Tengah Sungai, Kalau Tidak, Bisa Kelaparan

Warga yang terdampak banjir di wilayah tepi Sungai Martapura, seperti Desa Sungai Bakung dan Sungai Tandipah, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar terpaksa rebutan bantuan banjir yang dibagikan donatur dengan perahu di tengah sungai. Soalnya, kalau tidak demikian mereka terancam kelaparan.

SUNGAI TABUK, koranbanjar.net – Sungguh memprihatinkan keadaan yang dialami sebagian korban banjir di wilayah Sungai Tabuk. Masih ada beberapa desa yang terisolasi banjir, sehingga korbana banjir tidak bisa keluar desa maupun sebaliknya untuk mengambil bantuan banjir. Satu-satunya cara mereka terpaksa mengambil bantuan dengan menggunakan perahu, mendatangi donatur yang membagikan bantuan di tengah sungai dengan perahu besar.

Ironisnya, korban yang terkepung air pasang tersebut kadang harus rebutan mengambil bantuan dengan menggunakan perahu kecil, tanpa mengindahkan kemungkinan bahaya yang muncul saat berada di tengah sungai.

Pantauan koranbanjar.net, meski di desa-desa mereka terdapat posko banjir, akan tetapi apabila mengharapkan bantuan dari posko, terkadang mereka tidak mendapatkan apa-apa. Akhirnya, para korban banjir nekat mengambil bantuan dengan perahu kecil ke tengah sungai, tidak perduli dengan risiko yang menghadang, seperti arus sungai yang deras hingga bisa membuat perahu mereka terbalik.

Warga Sakacina Desa Sungai Bakung, Guntur mengatakan,”Kami terpaksa menjemput bantuan, karena kalau mengharap posko bisa tidak makan,” ujarnya Selasa (26 /01/ 2021) pukul 15.00 WITA.

Hal senada juga dikatakan warga Sungai Tandipah, Juhri, “Kalau ke posko kadang-kadang dikatakan petugas posko sudah habis.

Dengan keadaan tersebut, warga berharap pemerintah kembali mengkaji keadaan yang terjadi di lapangan, khususnya penyaluran bantuan ke posko-posko. Jangan sampai masyarakat berebut bantuan di tengah sungai menggunakan perahu kecil, karena sangat berisiko buat masyarakat, bahkan bisa mengakibatkan korban jiwa.(mj-32/sir)