Legal Corporate PT Sumber Kurnia Buana (SKB), Erwin Hutadjulu, menyebut tanggul yang mengelilingi eks lubang tambang mereka jebol akibat aktivitas penambang liar.
TAPIN, koranbanjar.net – Menurut dia, di wilayah Desa Paring Guling, Kecamatan Bungur, atau sekitar 500 meter dari tempat kejadian, ada aktivitas penambang liar melakukan underground lubang.
“Dengan kejadian kemarin itu jaraknya tidak jauh. Dugaan kami pelakunya sama, kita lihat singkapannya satu alur batu bara itu,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/12/2020).
Dengan demikian, Erwin menduga, kemungkinan jebolnya bekas lubang tambang itu disebabkan faktor kesengajaan. “Kan itu satu alur singkapannya. Artinya kalau air itu di surutkan, dia bisa ambil singkapan itu, berartikan unsur sengaja untuk membuang airnya,” katanya.
Sementara pihaknya, lanjut dia, tidak mungkin melakukan tindakan yang mengakibatkan jebolnya bekas lubang tambang tersebut. Sehauh ini, pihak perusahaan telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Kalsel, Polres Tapin, dan Dinas Lingkungan Hidup setempat.
“Mana mungkin kami menggali lubang untuk mengubur diri kami sendiri,” ucapnya.
Baca juga: Bekas Lubang Tambang Jebol, DLH: Yang Tanggung Jawab Pemilik Konsesi
Akibat jebolnya eks lubang tambang pada Jumat (11/12/2020) lalu itu, persawahan masyarakat setempat terendam air. Jebolnya tanggul juga menyeret sebuah warung milik warga.
Kendati menduga disebabkan faktor kesengajaan oknum pihak lain, Erwin menyatakan pihaknya siap bertanggung jawab terhadap dampak yang disebabkan dari jebolnya eks lubang tambang tersebut sesuai ketentuan berlaku. “Pasti, mau tidak mau, suka tidak suka, kita tanggung jawab,” pungkasnya.
Baca juga: Bekas Lubang Tambang Jebol Seret Tronton dan Warung Warga
Terpisah, Kapolsek Bungur, Catur Widianto mengatakan, penyebab jebolnya tanggul di bekas lubang tambang tersebut masih dalam penyelidikan. “Masih dicari tahu sebabnya, dijebol atau jebol,” katanya. (MJ-031/dny)