Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Banjarmasin telah dilaksanakan mulai Jumat (24/4/2020) pagi. Lantas, efektifkah pelaksanaan pembatasan sosial demi memutus mata rantai virus corona di Banjarmasin itu?
BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengakui efektifitas pemberlakuan PSBB tidak pasti mampu menekan penyebaran virus corona di Banjarmasin. Namun menurutnya, PSBB setidaknya bisa memperketat pemeriksaan suhu tubuh masyarakat serta memastikan pemakaian masker.
“Kalau tidak pakai masker ya langsung kita suruh pulang,” kata Ibnu kepada Koranbanjar.net, saat dia memantau pemberlakuan PSBB di Jalan Ahmad Yani, Kilometer 6, Banjarmasin, Jumat pagi tadi.
Apalagi, sambung Ibnu, ada pemberlakuan jam malam selama PSBB di wilayah Banjarmasin. Jam malam diberlakukan dari pukul 21.00 sampai 06.00 Wita. Sehingga bagi warga yang tidak memiliki keperluan mendesak, diminta berdiam saja rumah.
“Tidak berkepentingan tidak usah keluar rumah, kecuali untuk memenuhi bahan pangan dan sebagainya. Jadi, saya kira mohon kerja samanya dari semua pihak,” pintanya.
Dari pantauan Koranbanjar.net di Jalan Ahmad Yani, Kilometer 6, Jumat pagi, para pengendara motor roda dua maupun roda empat belum sepenuhnya mematuhi aturan PSBB. Para pengendara masih banyak terlihat menaiki kendaraannya dengan berboncengan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Banjarmasin Ichwan Noor Chalik menilai, pemberlakuan PSBB di Banjarmasin masih belum efektif.
Dia mengatakan, para petugas kesehatan yang berjaga di pos PSBB masih ditemukan datang terlambat.
Padahal, berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Banjarmasin Nomor 33 Tahun 2020 tentang PSBB, screening oleh petugas kepada para pengendara harus dilakukan mulai pukul 06.00 sampai 21.00 Wita.
Baca juga: Hari Pertama PSBB di Banjarmasin, Petugas Terlambat dan Banyak Pelanggar
“Jadi di hari pertama ini, khususnya di Kilometer 6, mulai pukul 09.30 sampai sekarang, masih belum efektif. Jadi apa yang termasuk dalam Perwali Nomor 33 itu belum jalan semua,” katanya.
Namun terlepas dari itu, Ichwan bisa memaklumi lantaran PSBB masih hari pertama. “Masih kita toleransi, masih penjajakan dulu. Mudahan hari kedua, tiga dan seterusnya lebih efektif. Jadi kalau dikatakan gagal total tidak juga,” ucapnya. (ags/dny)