Pramugara Sriwijaya Air SJ-182 bernama Okky Bisma, seorang pramugara asal Jakarta berhasil diidentifikasi melalui sidik jarinya. Sementara perbincangan terakhir dari istrinya, Aldha Refa sungguh mengharukan.
JAKARTA, koranbanjar.net – Pihak berwenang telah berhasil mengidentifikasi seorang korban kecelakan Sriwijaya Air pada Senin (11/1/202). Sementara itu, kru penyelamat terus melakukan pencarian terhadap korban-korban yang lain, kemudian mengerahkan sebuah robot yang dioperasikan jarak jauh untuk mencari kotak hitam di laut.
Pesawat Boeing 737-500 dengan 62 orang di dalamnya jatuh ke Laut Jawa dua hari lalu, beberapa menit setelah lepas landas dari bandara.
Para penyelam menyisir dasar laut pada Senin (11/1/2021), mengangkat beberapa jenazah, barang penumpang dan serpihan pesawat hingga malam hari, kata para petugas darurat.
Pramugara Sriwijaya Air, Okky Bisma, berhasil diidentifikasi dengan sidik jarinya, kata seorang polisi kepada para wartawan. “Semakin cepat kita bisa menemukan korban, semakin baik,” kata direktur Basarnas Rasman MS.
Sementara itu, Aldha Refa yang juga seorang pramugari tampak tak bisa membendung kesedihannya menantikan kabar dari suaminya. Melalui fitur Story Instagram @aldhafera, wanita yang juga berprofesi sebagai pramugari Sriwijaya Air itu membagikan percakapan Whatsapp terakhir dengan Okky Bisma.
Sebelum pesawat lepas landas, tampak Okky Bisma menuliskan pesan agar sang istri menunggunya pulang kembali. “Take off ya sayangku,” tulis Okky Bisma seperti Grid.ID kutip. “Iya sayangku,” balas Aldha.
Jet Boeing 737-500 itu dalam perjalanan ke Pontianak dari Jakarta pada Sabtu (9/1/2021) sebelum hilang dari radar.
Insiden itu merupakan kecelakaan udara besar pertama di Indonesia sejak 189 penumpang dan awak tewas pada 2018 saat sebuah pesawat Lion Air Boeing 737 MAX jatuh di Laut Jawa tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Jenis pesawat Sriwijaya Air yang jatuh pada Sabtu (9/1) berbeda dengan jenis pesawat Lion Air yang jatuh pada 2018.
Tim pencari telah menentukan zona yang diduga merupakan lokasi jatuhnya kotak hitam dan robot yang dioperasikan dari jarak jauh akan membantu memindai dasar laut, kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.
“Mudah-mudahan dengan puing-puing ini diambil terus, akan bisa segera ditemukan. Mungkin (Black box) masih di dalam tumpukan itu,” kata Yudo kepada wartawan di atas sebuah kapal.
Nurcahyo Utomo, Seorang penyidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan kepada Reuters pesawat itu kemungkinan masih utuh sebelum menghantam air, karena serpihan-serpihan yang ditemukan sejauh ini tersebar di area yang tidak terlalu luas di bawah air. (VOA/sir)