BANJARMASIN,koranbanjar.net – Pimpinan sekaligus pemilik Travellindo Group, Supriadi mengatakan sudah mengurus semuanya mengenai persoalan yang terjadi antara jamaah mau berangkat haji dengan penyedia jasa haji dan umrah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Hal tersebut setelah ada kesepakatan antara kedua belah pihak dalam pertemuan antara 53 Calon Jemaah Haji dan Managemen Travelindo, Jumat (02/8/2019) dini hari di kantor Travellindo di Jl Pangeran Hidayatullah Banjarmasin.
“Kami sudah urus semuanya. Calon jemaah haji akan berangkat paling lambat Selasa pada tanggal 6 Agustus 2019,” terangnya.
Untuk visa sendiri diperkirakan baru keluar pada Senin tanggal 5 Agustus 2019, hal itu karena Sabtu dan Minggu libur.
Dirinya menegaskan kejadian seperti ini hanya soal kesalahpahaman saja, lantaran karyawan baru kurang mampu memberikan penjelasan terkait masalah visa.
“Mereka masih staf baru, karena staf Travellindo yang lama sudah banyak resign jadi mereka kurang pas dalam menjelaskan ke jemaah,” tambahnya.
Setiap tahunnya memang tradisinya calon jemaah Haji Travellindo Group selalu berangkat di program akhir langsung menuju Mekkah dan tidak ke Madinah.
Terkait adanya informasi berkembang di masyarakat yang menyatakan jamaah diminta uang tambahan sebesar Rp60 juta agar bisa berangkat.
“Calon jemaah harus nambah Rp 60 juta itu hoax, saya saja tidak tahu tentang itu,” tandasnya.
Sebelumnya, 53 CJH yang mempercayakan perjalanan hajinya dengan Travellindo Group terancam gagal berangkat ke tanah suci Mekah pada Agustus Tahun 2019 ini.
Merasa tertipu puluhan calon jemaah tersebut ngeluruk ke kantor Travellindo Group, Kamis (01/8/2019) untuk mempertanyakan nasib keberangkatan mereka.(yon/dya)