Setelah beberapa bulan sempat diliburkan karena tidak adanya pesanan akibat pandemi Covid-19, kini pengrajin tasbih dan aksesoris dari kayu kaukah di Kota Martapura bangkit lagi untuk beraktifitas seperti semula. Hal ini terlihat di salah satu rumah produksi Jalan Antasan Pasar Papan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (19/10/2020).
BANJAR,koranbanjar.net – Para pengrajin sudah disibukan dengan berbagai pesanan, baik pembeli lokal atau grosiran yang dikirim berbagai daerah di pulau Jawa.
Seperti dari Surabaya, Jakarta dan daerah-daerah yang menjadi tempat tujuan wisata religi khususnya ziarah wali songo.
Fitri, salah seorang karyawan di tempat kerajinan Kaukah menjelaskan, semenjak pandemi Covid-19 melanda, usaha kerajinan kaukah tempatnya bekerja sempat diliburkan beberapa waktu karena tidak adanya pesanan.
Karena di sana tempat-tempat wisata ditutup, kerajinan kaukah dijadikan sebagai souvenir atau buah tangan.
“Terlebih lagi ditiadakannya umrah dan haji oleh pemerintah Arab Saudi, karena produk kerajinan kita juga dipasarkan di Tanah Suci Mekkah dan Madinah,” ucap dia.
Dikatakannya, tempat usaha sempat diliburkan baik produksi maupun penjualan karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan berlaku pula di daerah pelanggan.
Sementara tempat-tempat ziarah atau wisata religi ditutup, sedangkan produk biasanya menjadi souvenir untuk tempat wisata religi.
Ia menambahkan sudah beberapa bulan ini tempatnya bekerja sudah mulai beraktifitas kembali baik bagian produksi maupun bagian pemasaran.
Itu seiring dengan berubahnya status Kabupaten Banjar dari zona merah menjadi kuning.
“Order sudah mulai berdatangan namun untuk bagian produksi belum sepenuhnya, masih menghabiskan sisa stok bahan,” kata dia. (kominfobanjar/dya)