Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kriminal & Peristiwa

Penghasilan Menurun, Para Tukang Ojek Konvensional Curhat

Avatar
344
×

Penghasilan Menurun, Para Tukang Ojek Konvensional Curhat

Sebarkan artikel ini

GAMBUT, KORANBANJAR.NET – Tukang ojek konvensional, Badriansyah (49), warga Desa Malintang Baru, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, saat ini hanya bisa mengeluhkan penumpang ojeknya yang semakin hari semakin turun jumlahnya.

Menurut anggota panggkalan ojek di kawasan Pasar Gambut atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pasar Kindai Limpuar ini, penurunan pendapatan usaha ojeknya disebabkan karena saat ini masyarakat telah banyak memilih ojek online dari pada ojek konvensional.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Diceritakan pria beranak lima ini, hal itu sangat berpengaruh terhadap penurunan pendapatnya setiap hari hingga lebih dari 50 persen.

“Yang dulu bisa dapat sampai Rp 150 ribu per hari, sekarang hanya bisa dapat Rp 50 per hari. Itupun sangat sulit mendapatkannya. Andai ramai, itu hanya mengandalkan pas hari pasar di hari Senin dan Jumat saja,” ujar tukang ojek yang akrab disapa Ibad ini mencertiakan kepada koranbanjar.net, Senin (9/12/2018).

Dari tahun 1983 hingga kini, hanya usaha menarik ojek saja yang dapat ia lakukan untuk mencukupi kebutuhan bersama keluarganya setiap hari.

Menurut Ibad, hal itu dilakukannya lantaran ia hanya mempunyai ijazah tamatan SD saja.

Hal serupa juga diungkapkan Ihal (46), anggota pangkalan ojek Pasar Kindai Limpuar yang bernasib sama seperti Ibad.

“Sekarang penghasilan ojek sangat mengalami penurunan. Padahal dulu kami mudah mendapatkan penumpang dengan hanya menunggu di satu tempat pangkalan saja. Kini dengan adanya ojek online, pendapatan kami semakin berkurang,” katanya.

Ihal berharap, pemerintah terkait bisa lebih memperhatikan usaha mereka sebagai tukang ojek konvensional.

“Harapan kami agar pemerintah lebih bisa memperhatikan nasib kami-kami ini. Contohnya dengan pemberian arahan pemakaian hp android, atau difasilitasi dengan pemberian hp android gratis yang murah-murah saja, supaya kami lebih bisa mengikuti perubahan jaman yang sekarang. Kalau kami harus beli hp android dengan uang sendiri, kami tidak mampu. Untuk makan sehari-hari saja susah,” harap Ihal. (mj-024/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh