Pemerintah Kota(Pemko)Banjarmasin Selatan dalam waktu dekat akan segera menutup aktivitas jual beli pasar tungging yang berpusat di Jalan Pasar Baru, Kertak Baru Ilir Kecamatan Banjarmasin Tengah.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Wacana penutupan tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik kepada koranbanjar.net Jumat, (3/4/2020) di Kantor Dishub Banjarmasin, Jalan PM.Noor Kelurahan Pasir Mas Banjarmasin.
“Dalam waktu dekat pasar tungging di Pasar Baru akan kita tutup,” ucapnya.
Menurutnya, pasar tersebut lokasinya sangat besar dan panjang, setiap Minggu selalu dipadati pengunjung dari berbagai kawasan, tentu berpotensi menimbulkan kerumunan dan berjejal.
Ketika ditanya bagaimana sikap pedagang, sudah barang tentu akan menimbulkan berbagai persepsi, keberatan bahkan dikhawatirkan gejolak.
“Itu sudah kita pikirkan, kita hanya menjalankan perintah Pak Walikota,” tandasnya.
Sementara beberapa pedagang mengungkapkan pendapatnya mengenai rencana penutupan ini, Heriansyah pedagang pakaian impor bekas atau disebut barang kapal yang sudah 4 tahun berjualan di tempat itu, menuturkan dirinya hanya pasrah.
Meskipun demikian dirinya berharap Pemerintah Kota lebih bijak memikirkan nasib pedagang yang berjualan di Pasar Tungging ini.
“Pasrah aja ulun ne, kalau pemerintah handak menutup, cuman kasihan pedagang halus banarai, sehari kulihi, sehari habis, isuk bejualan pulang, kada bejualan kada kawa belanja sagan kebutuhan rumah tangga, mudah-mudahan pemerintah lebih bijak memikirakan nasib kami ini,” tuturnya.
Senada dengan Heriansyah, Karman, seorang penjual gorengan dengan gerobak ini mengungkapkan hanya pasrah, kalau itu menurutnya demi keamanan dan kebaikan semua.
Penjual gorengan puluhan tahun ini, mengaku sangat menguntungkan berjualan di Pasar Tungging Pasar Baru, sebab penghasilannya mencapai 3 kali lipat dari berjualan di hari biasa di pinggir jalan.
“Dulu sebelum Corona, berjualan hari biasa di pinggir jalan, satu hari pendapatan kotor 500 ribu, kalau hari Minggu di pasar sini, bisa sampai satu juta kotornya, sekarang sejak adanya wabah Corona, 50% menurun drastis, paling banyak 100 sampai 150 ribu kotor pendapatan,” ungkapnya.
Sementara Nardi, penjual es blender yang juga sudah puluhan tahun menggeluti pekerjaan itu, mengungkapkan sakit hati dan berat menerima kebijakan Pemko ini.
Dirinya mengeluh, saat ini berjualan sangat sepi, biasa memperoleh penghasilan satu hari 500 ribu, sejak terjadinya wabah Corona, hanya mendapatkan 100, bahkan 50 ribu dalam satu hari.
Nardi berujar, hanya berjualan di hari Minggu dirinya bisa mendapatkan keuntungan lebih besar, “boleh dikatakan 300 sampai 400 ribu penghasilan kotor, keuntungan cukup buat keperluan rumah dan biaya anak sekolah,” katanya.
“Kalau pasar ini ditutup, usaha apalagi? wahini aja sunyi banar bajualan jauh sebelum terjadi wabah, mana rumah menyewa, 500 sebulan, belum lagi bayar listrik, banyu, berat banar pang nah kalau ditutup,” keluhnya memelas.
Wacana penutupan pasar tungging di Jalan Pasar Baru ini terkait meningkatnya penyebaran virus Covid 19 di Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin.
Untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Corona, Pemko Banjarmasin mengimbau masyarakat tidak menggelar acara, kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, beberapa pusat perbelanjaan, mall, swalayan, hotel, rumah makan sementara ditutup, bahkan pasar tungging.(yon)