Pemerintah diminta lebih bijak dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat miskin di Banjarmasin yang terdampak virus corona atau Covid-19, terutama selama PSBB berlangsung.
BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Hal itu dikatakan Koordinator Bintang Muda Indonesia (BMI) Kalimantan Selatan Sri Nurnaningsih, dalam siaran persnya, Senin (27/4/2020).
Ihwalnya, disebutkan Sri, dari pengamatannya di lapangan, pembagian bansos di Banjarmasin masih belum merata hingga kini.
“Kami melihat kondisi masyarakat sudah memprihatinkan sekali, tapi masih banyak warga mengeluh karena seharusnya mereka mendapat bantuan. Itulah perlunya pendataan real di lapangan,” ujar wanita yang akrab disapa Ririe itu.
Menurut mantan anggota DPRD Banjarmasin itu, kondisi kehidupan masyarakat lemah saat ini sudah mencapai titik mengkhawatirkan. “Jadi jangan sampai karena PSBB masyarakat jadi terkurung, dan bukan mati karena virus corona, tapi mati kelaparan,” katanya.
Dia menekankan, pemerintah mempunyai tanggung jawab penuh menyelamatkan kehidupan masyarakat sesuai amanat Undang-undang 1945.
“Semoga saja pemerintah berhasil memilih metode terbaik ke depannya,” tuturnya.
Sebab, lanjut dia, jika mengingat ke belakang, pemerintah sempat mengalami disinkronisasi saat pandemi virus corona mulai menyentuh Indonesia.
“Hal ini bisa dilihat dari adanya pelepasan ribuan napi dari lapas, lalu penutupan bandara dan terminal bus serta stasiun kereta api terlambat,” ungkapnya.
Kendati demikian, Ririe tetap mempercayakan penangan Covid-19 kepada pemerintah. “Jika melihat penyebaran jumlah (virus corona) secara nasional, bisa dikatakan penularannya memang cepat. Namun angka kesembuhan meningkat lebih baik dari angka kematian berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 RI,” bebernya.
Karenanya, Ririe mengajak masyarakat untuk tetap optimis memerangi Covid-19 “Tetap semangat, berdoa, tinggal di rumah, ikuti anjuran dokter,” imbaunya. (ags/dny)
