MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Umat Muslim pastinya tersinggung karena pada bendera yang dibakar itu ada tulisan kalimat tauhid atau syahadat Rasul, yang merupakan suatu kalimat yang sangat ditinggikan bagi para umat Muslim. Selain itu, umat Muslim juga pasti menjadi tidak nyaman karena merasa telah direndahkan oleh sejumlah oknum yang melakukan pembakaran pada bendera bertuliskan kalimat tauhid itu.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hijrah Martapura, KH Zarkasyi Hasbi LC, saat dimintai tanggapan oleh koranbanjar.net terkait aksi pembakaran bendera yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum dari Banser GP Ansor, pada peringatan Hari Santri Nasional Senin (22/10) lalu, di Garut, Jawa Barat, yang sebagaimana diyakini banyak pihak bahwa bendera bertuliskan kalimat tauhid tersebut merupakan bendera yang pada zamannya dulu digunakan Rasulullah SAW sebagai panji penanda pasukan perangnya.
“Yang jelas membakar kalimat tauhid ini tidak dibenarkan terkecuali dengan tata krama yang benar. Namun kita harus tahu apa yang menyebabkan mereka menjadi membakar bendera itu, karena mungkin saja ini jebakan yang bisa mengakibatkan pecahnya persatuan. Kita harus tetap waspada dan jangan sampai umat menjadi terprovokasi dengan kejadian ini,” kata Zarkasyi Hasbi saat ditemui koranbanjar.net di Ponpes Darul Hijrah Putra, Jalan Cindai Alus No 28 RT 8, Martapura, Kabupaten Banjar, Senin (29/10) siang tadi.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Banjar ini juga mengatakan, seluruh pihak, khususnya umat Muslim, harus bisa melihat dan mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan oleh para oknum itu dengan melakukan pembakaran bendera tersebut.
“Lebih dilihat lagi oknum yang melakukan pembakaran bendera tauhid ini, maunya meluapkan emosi atau menginginkan sesuatu?,” ujarnya.
Zarkasyi Hasbi berpendapat, semua pihak harus berhati-hati, karena ia menilai, para oknum pembakar bendera bertuliskan kalimat tauhid itu sepertinya bermaksud ingin memecah belah hubungan antar umat.
“Boleh bereaksi tetapi jangan sampai membuat umat terpecah, karena kelihatannya ada maksud seperti itu dari kejadian ini,” sebutnya. (mj-20/dny)