BANJARMASIN, koranbanjar.net – Sungguh sangat memprihatinkan kondisi pelabuhan Feri penyeberangan Mantuil di pinggiran Sungai Martapura Jl Tembus Mantuil Kelurahan Mantuil Permai Kecamatan Banjarmasin Selatan. Selain tidak memenuhi standar keselamatan, juga kondisi Feri tampak tidak layak. Padahal, anak-anak yang bersekolah di seberang sungai memanfaatkan penggunaan Feri.
Selain Feri itu minim pelampung dan pagar pengaman, kondisinya juga mulai lapuk.
Ternyata bukan hanya dialami Feri, pelabuhan tempat menurunkan penumpangnya pun sangat mengkhawatirkan. Selain lantainya banyak lapuk dan berlubang, pondasinya goyang. Kalau saat air pasang besar pelabuhan bisa terendam.
Keadaan ini berdasarkan pantauan langsung koranbanjar.net di lapangan, bagaimana kondisi Feri dan pelabuhan tersebut saat menurunkan dan menaikkan penumpang, dimana badan Feri tersebut kelihatan lapuk dan tidak terawat dengan baik.
Ketika ditemui anak pemilik kapal penyeberangan itu, Rabu (14/08/2019) di Mantuil Banjarmasin, ia mengatakan selama ini perbaikan pelabuhan menggunakan dana pribadi. Oleh karenanya perbaikan tidak maksimal, hanya papan lantai sudah sangat lapuk yang diganti.
Ketika ia ditanya sembari menjaga tiket, adakah pemerintah memberikan perhatian selama ini? Ia mengatakan sudah sangat sering pihak pemerintah meninjau kondisi pelabuhan ini.
“Namun kenyataannya sampai sekarang tidak ada bantuan apa-apa Pak ai, setiap datang pasti difoto-foto tetapi selanjutnya tidak ada kabarnya lagi,” ungkapnya yang mengaku Feri tersebut milik pribadi.
Ia menceritakan usaha jasa penyeberangan penumpang itu milik ayahnya yang sudah almarhum bernama Haji Asmani.
“Usaha ini peninggalan ayah,” katanya.
Kemudian ia melanjutkan, dulu sebelum meninggal ayahnya berpesan khusus untuk anak sekolah tidak dipungut biaya.
“Ujar abah berpesan sebelum beliau meninggal, untuk penumpang anak sekolahan biar digratiskan,” kenangnya.
Dalam beberapa bulan sebelumnya, ia mengungkapkan pihak Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin pernah ada datang ke tempat pelabuhan itu.
“Ada Dishub Kota Banjarmasin datang beberapa bulan yang lalu kalau tidak salah dua orang, seperti melihat-lihat pelabuhan ini sambil memfoto,” ujarnya.
Ia yang saat itu didampingi istrinya mengaku berusaha semampunya untuk mempertahankan dan memelihara usaha peninggalan ayahnya itu.
Apalagi menurutnya saat ini pemerintah bakal membangunkan jembatan, jadi usaha jasa penyeberangan penumpang yang ia tekuni tinggal menunggu nasibnya yang bakal ditinggalkan penumpangnya.
Diketahui Pelabuhan Feri Mantuil yang disebut Feri Austral Byna hingga sekarang sudah berumur kurang lebih 10 tahun, terletak di pinggiran Sungai Martapura Jalan Tembus Mantuil Kelurahan Mantuil Permai Kecamatan Banjarmasin Selatan Kotamadya Banjarmasin. (yon/dya)