Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kriminal & PeristiwaReligi

Pasca Kebakaran SDN Galam Rabah, Masyarakat Keberatan Murid di Grouping

Avatar
491
×

Pasca Kebakaran SDN Galam Rabah, Masyarakat Keberatan Murid di Grouping

Sebarkan artikel ini

BANJAR, KORANBANJAR.NET – Pasca kebakaran yang hanya menyisakan 1 ruangan kelas, para siswa SDN Galam Rabah 2, Desa Sumber Karya RT 2 Kecamatan Cintapuri Darussalam, Kabupaten Banjar, terpaksa harus melaksanakan aktivitas belajar dengan keadaan yang serba darurat dan seadanya.

Bahkan diperkirakan, keadaan serba darurat ini akan terus dialami siswa dan dewan guru SDN Galam Rabah 2 hingga pelaksanaan ujian tengah semester (UTS) sekolah dasar pada tanggal 15 Oktober 2018 nanti.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kepala SDN Galam Rabah 2, Zainudin mengatakan, perlengkapan kebutuhan belajar saat ini hanya memanfaatkan swadaya dari dewan guru, sedangkan untuk tempat belajar sementara, pihak sekolah telah bermusyawarah dengan aparat desa setempat untuk menggunakan balai desa.

“Ini sangat berat, bahkan sebenarnya saya tidak ingin sekolah ini di grouping dengan sekolah lainnya. Masyarakat berpendapat di antaranya jarak antar desa dan sekolah lain yang sangat jauh akan membuat repot para orang tua murid untuk mengantarkan anaknya sekolah. Di lain waktu, seperti ketika musim hujan, maka jalanan menuju sekolah lain sulit ditempuh karena jalanan yang berlubang dan berlumpur. Kami pihak sekolah dengan masyarakat tetap berharap bangunan sekolah SDN Galam Rabah 2 yang terbakar dapat dibangun kembali oleh pemerintah,” papar Zainudin.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Sumber Karya, Jarkasi, yang mengharapkan agar pemerintah terkait dapat memperjuangkan pembangunan kembali bangunan SDN Galam Rabah 2.

“Kami sangat menyayangkan kejadian kebakaran yang terjadi di SDN Galam Rabah 2 yang bertepatan dengan shalat Jumat itu,” ujarnya.

Apabila bangunan sekolah tidak segera dibangun kembali, maka hal ini akan menimbulkan masalah baru bagi puluhan anak lulusan PAUD yang ada di Desa Sumber Karya tahun ini.

“Apabila SD di sini terus di grouping, maka masyarakat akan keberatan, karena alasan jarak sekolah yang jauh. Ini nantinya bisa menjadi penyebab putusnya sekolah para murid,” jelas Jarkasi. (mj-20/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh