BANJARMASIN, koranbanjar.net
Memasuki masa transisi, Bank Kalsel banyak mendapatkan masukan dan kritikan dari lembaga pemerintah, dinilai selama ini belum memenuhi target dalam bidang produktif.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Wilayah Kalimantan Selatan akhirnya memberikan target pada tahun ini, sebelumnya 50 untuk konsumtif, 50 untuk produktif. Kini, OJK menekan banknya orang banua ini 40 persen konsumtif, 60 persen di sektor produktif.
Hal ini disampaikan Deputi Pengawasan Lembaga Keuangan OJK Regional 9 Wilayah Kalimantan Selatan, Mulyadi beberapa hari yang lewat di gedung DPRD Kalsel Banjarmasin.
“Bank Kalsel memang kita berikan target, kalau kemarin 50 di sektor konsumtif, dan 50 di sektor produktif, untuk tahun ini harus ditingkatkan menjadi 60, 40,” ujarnya kepada wartawan.
Dirinya menekankan, jika tidak tercapai, menurutnya manajemen Bank Kalsel perlu direview, ” ini menjadi penilaian kita nantinya, mampu tidak, jika bedanya sedikit, kita masih toleransi, tetapi kalau jauh maka manajemennya perlu direview,” jelasnya.
Mulyadi mengklaim, meskipun ditekankan untuk meningkatkan di bidang produksi, bukan berarti target yang diberikan kepada Bank Kalsel selama ini tidak tercapai.
“Targetnya tercapai kok selama ini, bukan saja hanya memberikan target, tetapi juga kita lakukan pembinaan dan bimbingan,” pungkasnya.(yon)