Kabupaten Banjar termasuk daerah yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Memasuki musim kemarau sekarang ini, warga Kabupaten Banjar diimbau BPBD Kabupaten Banjar untuk waspada karhutla.
BANJAR,koranbanjar.net – Awal dari musim kemarau dari informasi BMKG, sebut Kepala BPBD Kabupaten Banjar Irwan Kumar, diperkirakan terjadi awal Mei dan juni sedang puncaknya antara Agustus dan September 2021.
Sedangkan masa panen padi sudah berlangsung pada beberapa tempat dan menyusul pada padi persawahan.
Maka, antisipasi yang dilakukan adalah tidak terjadinya pembakaran lahan atau pembukaan lahan baru oleh masyarakat.
Di Kabupaten Banjar sendiri memiliki lima posko karhutla, antara lain di Martapura, Martapura Barat, Gambut dan tempat lainnya.
“Ini ditambah dengan patrol bersifat mobile yang dilaksanakan BPBD Kabupaten Banjar,” kata Irwan Kumar kepada koranbanjar.net, Selasa (27/4/2021) .
Untuk antisipasi karhutla, pihaknya juga dibantu oleh petugas gabungan dari TNI dan Polri maupun dinas kehutanan. Kemudian, keberadaan desa tangguh bencana dan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM).
Malahan, antisisasi terhadap terjadinya karhutla. Puluhan tandon air yang dimiliki Pemkab Banjar di BPBD Kabupaten Banjar, masih berada di kecamatan-kecamatan terdampak pasca banjir.
“Tandon masih dipinjamkan dan air bersih kami salurkan sampai sekarang ini di daerah terdampak pasca banjir. Karena, air yang ada tidak baik untuk dikonsumsi,” katanya. (dya)