MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar, persiapkan antisipasi dan penanggulangan bencana di wilayalah Kabupaten Banjar, khususnya bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor.
Melibatkan Dandim 1006 Martapura, Jajaran Polres Banjar, BMKG Kalsel, Para Camat dan Instansi terkait Kabupaten Banjar, Rapat Koordinasi dengan pembahasan Antisipasi, Mitigasi dan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung dan Gelombang Pasang, dilaksanakan di Aula Barakat Martapura, Rabu (28/11/2018) pagi.
Sekda Banjar, Ir H Nasrun Syah, mengatakan Kabupaten Banjar termasuk daerah yang rawan bencana. Ia mengatakan sebelumnya Kabupaten Banjar sudah melalui masa-masa bencana kebakaran pada musim kemarau lalu, dan sekarang sudah musim hujan, yang mana bencana seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor berpotensi terjadi.
“Kita akan dapat menyelesaikan masalah ini jika seluruh elemen bekerjasama, baik dari Dandim, TNI-Polri, ASN dan swasta serta relawan. Mari kita bekerjasama bergandengan tangan menangani bencana ini,” tutur Nasrun Syah.
Sekda Banjar menegaskan kepada BPBD Banjar agar memastikan alat-alat yang dimiliki sudah berfungsi dengan baik. Selain itu ia menambahkan, BPBD Banjar harus tetap siaga dengan memperhatikan hal-hal kecil.
“Oleh karena itu saya meminta agar dipastikan seluruh fasilitas yang (diperlukan) cepat, dapat berjalan dengan prima,” ujar Sekda Banjar.
Pada rakor ini disampaikan oleh 4 pemateri, yakni dari pihak BMKG Kalsel, Kodim 1006 Martapura, Polres Banjar, dan Dinas Sosial Banjar. Paling disoroti pada rakor ini soal penanggulangan bencana banjir dan pencegahannya.
Kepala Pelaksana BPBD Banjar, H M Irwan Kumar, mengatakan rakor ini untuk mempersiapkan dengan pihak terkait, “jika terjadi bencana maka kita sudah siap bergerak untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
Di tahun 2019 mendatang, lanjutnya, perbaikan-perbaikan drainase secara bertahap terus dilakukan guna mengantisipasi terjadinya banjir, khususnya di Martapura. Kendati banjir tidak bisa ditanggulangi 100 persen, namun menurutnya, paling tidak jika terjadi banjir, warga masih tetap beraktifitas secara normal.
“Memang bencana ini tidak bisa diperkirakan karena kehendak dari Allah SWT, namun kita tetap berdoa mudah-mudahan kebanjiran di Kabupaten Banjar tidak lagi terjadi seperti di tahun 2006,” pungkasnya. (dra)