Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Religi

Mungkinkah Cinta Allah Dapat Diraih Tanpa Adanya Pengorbanan

Avatar
1042
×

Mungkinkah Cinta Allah Dapat Diraih Tanpa Adanya Pengorbanan

Sebarkan artikel ini
Persiapan pemotongan hewan kurban di Majelis Taklim Bahasyim, Banjarmasin, Senin (17/6/2024). (Foto: Koranbanjar.net)
Persiapan pemotongan hewan kurban di Majelis Taklim Bahasyim, Banjarmasin, Senin (17/6/2024). (Foto: Koranbanjar.net)

Makna berkurban adalah seseorang tidak akan mungkin mendapatkan rido dan cinta dari Allah tanpa melakukan pengorbanan atau berkurban.

BANJARMASIN, koranbanjar.netMakna ini disebutkan oleh Habib Farid Fachir Assegaf dalam khutbahnya pada saat salat Iduladha 1445 Hijriah di Majelis Taklim Bahasyim Jalan Tembus Mantuil, Kecamatan Basirih Selatan, Kota Banjarmasin, Senin (17/6/2024).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Mungkinkah cintanya Allah dapat diraih tanpa adanya pengorbanan, mungkinkah surganya Allah dapat dipinang dengan harga yang murah, tidak akan mungkin,” ucap Habib Farid Fachir Assegaf dengan lantang berdiri di atas mimbar di hadapan ribuan jemaah.

Makna berkurban diambil dari sebuah riwayat Nabi Ibrahim AS ketika ingin menyembelih anaknya Nabi Ismail AS atas perintah Allah Swt. Dengan ikhlas dan berserah kepada Allah, Nabi Ismail AS mempersilahkan ayahnya, Nabi Ibrahim AS melakukan hal tersebut.

Kata Habib Farid, Nabi Ismail AS berkata kepada ayahnya Nabi Ibrahim bahwa laksanakanlah perintah Allah untuk menyembelih dirinya.

“Insya Allah engkau akan mendapatiku dalam golongan orang-orang sabar, kata Nabi Ismail kepada ayahnya Nabi Ibrahim,” cerita Habib Farid sembari menitikkan air mata.

Akan tetapi lanjutnya, Allah lebih mengetahui ketulusan hambanya sehingga memerintahkan malaikatnya untuk mengambil kibas atau kambing di dalam surga.

“Karena Allah lebih mengetahui ketulusan dan cinta hambanya, maka niat semula menyembelih Nabi Ismail diganti oleh Allah dengan seekor kambing atau kibas yang berasal dari dalam surga,” tuturnya.

Dengan demikian sunah kurban menjadi sunah terbesar, termulia, terbaik dan bahkan terbanyak pahalanya dilaksanakan di hari mulia Iduladha.

Pada hari mulia ini pula, Allah menginginkan kita membersihkan hati dan tidak menyekutukan selain Allah.

“Semoga Allah menjadikan kita termasuk golong yang dicintai Allah, dan mereka pun mencintai Allah,” doanya seraya berucap amin.

Untuk Iduladha 1445 hijiriah pada tahun ini, Majelis Taklim Bahasyim telah menyembelih 13 ekor Sapi dan 2 Kambing.

Sebelumnya jemaah Majelis Taklim Bahasyim yang berjumlah ribuan melaksanakan Salat Iduladha berjemaah yang dipimpin oleh pembina sekaligus pemilik majelis tersebut, Habib Salim Bahasyim. (yon/bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh