Oleh Redaktur Pelaksana Koranbanjar.net, Donny Irwan
——————————————————————————-
GELOMBANG politik menjelang Pilkada 2020 di Kotabaru semakin hari kian membesar. Apalagi persaingan perebutan kursi kepala daerah di Bumi Saijaan (julukan Kabupaten Kotabaru) itu kini melibatkan tiga kader pentolan Partai Golkar Kotabaru.
Mereka adalah Sayed Jafar (Bupati Kotabaru), Burhanuddin (Wakil Bupati Kotabaru), dan Arbani (Wakil Ketua DPD Golkar Kotabaru). (Baca Selengkapnya: Tiga Kader Pentolan Berebut Dukungan Golkar)
Jika dianalisa berdasarkan jabatan di partai, bisa jadi Sayed Jafar yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kotabaru lebih memiliki bargaining politik untuk diusung sebagai calon kepala daerah Kotabaru pada Pilkada 2020 mendatang.
Latas bagaimana nasib Burhanuddin dan Arbani?
Andai Burhanuddin maupun Arbani tetap getol mencalonkan diri, keduanya harus mencari dukungan partai lain. Cara lain, bisa saja melalui jalur non partai atau independen.
Namun tak semudah itu. Pemilihan calon yang akan diusung tentu merupakan keputusan internal partai yang diambil di dewan pimpinan pusat. Artinya, siapapun yang akan dipilih untuk diusung, harus didukung seluruh kader partai. Mereka yang tidak dipilih, harus legowo dan mendukung calon yang dipilih. Dengan kata lain, jika tetap ingin maju melalui partai lain, maka calon bersangkutan harus keluar dari partainya.
Ya, begitulah. Umumnya, setiap partai memang mengatur kadernya agar selalu patuh menaati serta menjalankan apa yang sudah menjadi ketetapan partai, termasuk dalam persaingan di internal partai untuk merebut kursi kepala daerah.
Apakah mereka bertiga siap untuk hal itu?
Dibanding Arbani, Burhanuddin terlihat lebih siap menantang Sayed Jafar. Maklum, meski sama berada di bawah naungan Si Pohon Beringin, dan Burhanuddin merupakan wakilnya Sayed Jafar di Pemkab Kotabaru, namun hubungan mereka berdua sudah lama merenggang. (Baca selengkapnya: Kesbangpol Enggan Berkomentar tentang Konflik antara Bupati Kotabaru dan Wakilnya)
Saat ini, Burhanuddin bahkan juga telah mendaftar sebagai bakal calon bupati di DPC PPP Kotabaru, sama dengan Sayed Jafar. Artinya, mereka bersaing sebagai calon kepala daerah di dua partai yang sama, Golkar dan PPP. (Baca selengkapnya: PPP Kotabaru Laris Manis)
Siapakah nanti yang akhirnya akan diusung Golkar menjadi calon kepala daerah Kotabaru? Adakah yang nekat keluar Golkar demi bisa memperebutkan kursi kepala daerah di Kotabaru?
“Itu tergantung keputusan dan hak masing-masing yang bersangkutan,” ujar Wakil Ketua DPD Golkar Kotabaru Arbani, saat diminta wartawan Koranbanjar.net mengomentari persaingan mereka bertiga, belum lama tadi.
Siapa pun yang bakal diusung Golkar, keputusannya tentu menarik dinantikan. (*)
Baca lainnya: