Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Transportasi

Menilik Rumah Karung Nenek Urut, Janda 20 Tahun Terabaikan Dari Bantuan Sosial

Avatar
353
×

Menilik Rumah Karung Nenek Urut, Janda 20 Tahun Terabaikan Dari Bantuan Sosial

Sebarkan artikel ini

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Seorang nenek berusia 80 tahun bernama Nurhayati mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan sosial sejak tinggal di rumah karungnya yang berdiri di atas tanah berukuran 2×4 di gang Gandapura Kelurahan Kelayan Selatan Kecamatan Banjarmasin selatan, Banjarmasin.

Hal tersebut diungkapkan oleh janda 20 tahun ini kepada koranbanjar.net saat berkunjung ke tempatnya sore ini, Minggu (26/1/2020). Menurut penuturannya, hampir puluhan tahun terakhir ini tidak pernah mendapatkan bantuan berupa sembako.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Sejak bediam di sini kurang lebih puluhan tahun, kira-kira 20 tahun sudah, kada pernah lalu dapat bantuan apa-apa, padahal aku nih janda, kadada siapa-siapa yang mencarikan nafkah, tapi nang ngaran bisa baurutan, alhamdulilah ada haja mayu sagan bulanja nukar baras, iwak, itupun seikhlas urang mambari kada pernah memintai, kadang 20 ribu, 30 ribu paling banyak 50 ribu tapi jarang,” tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Nurhayati mengungkapkan sebelumnya beberapa hari yang telah lewat, ada seorang laki-laki yang datang memberikan bingkisan berupa sembako. Ketika ditanya dari mana orang yang memberikan bantuan tersebut, Nenek Nurhayati mengatakan tidak tahu.

“Ujarnya, kena ada pulang mambari, pian hadangi aja, ada bantal sebuting, tilam sebuting, baras 20 litar, minyak goreng selitar,” ujar Nenek Urut sapaan akrab di kampungnya.

Pengakuan Nenek Nurhayati diperkuat tuturan warga setempat yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Ditambahkan oleh warga yang tidak ingin disebutkan namanya itu, Nenek Nurhayati tidak pernah mendapatkan pembagian sembako yang dibagikan melalui Ketua RT setempat.

“Di sini pemberian sembako hanya sebagian aja yang dapat, padahal masih banyak warga miskin di kampung ini, terlebih Nenek Urut, kasihan beliau. Hidup sudah sendiri, tidak ada suami, makan dari hasil memijat, coba lihat rumahnya yang dindingnya ditutupi serba karung, atapnya banyak lubang, apalagi musim hujan saat ini, kasian rumahnya bocor,” ungkap warga itu.

Menilik Rumah Karung Nenek Urut, Janda 20 Tahun Terabaikan Dari Bantuan Sosial
Dinding rumah Nenek Urut Nurhayati tertutupi oleh karung dan terpal, atapnya sebagian berlubang.

Nenek Urut Nurhayati sejak 20 tahun silam ditinggal suami karena meninggal dunia, memiliki banyak anak, namun yang tersisa hanya 3 orang, dua laki-laki, satu perempuan, semua sudah berkeluarga, yang laki-laki bekerja sebagai buruh angkut, yang perempuan ikut suami.

Rumah tempatnya bernaung dari panas dan hujan hanya berukuran 2×4, dindingnya hampir semua ditutupi dengan karung, atapnya sebagian berlubang. Rumah tanpa
segel dan sertifikat itu kata Nenek Nurhayati dibeli seharga satu juta lima ribu rupiah.

Ditanya apakah anak-anaknya tidak tinggal bersamanya, ia berujar; “Mana hakun tinggal di rumah kaya ini, handak membari duit, katia sakit jua inya, begawi aja mamburuh mayu sagan inya makan wan meongkosi keluarganya surang haja,” ungkapnya sambil berkaca-kaca.(yon)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh