Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
ReligiTransportasi

Mayat Tergeletak Bersimbah Darah di Pasar Cempaka, Ternyata ini Penyebabnya

Avatar
507
×

Mayat Tergeletak Bersimbah Darah di Pasar Cempaka, Ternyata ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini

Sosok mayat yang ditemukan di lantai 3 bekas(eks) bioskop Pasar Cempaka Banjarmasin dalam keadaan bersimbah darah ternyata penyebabnya bukan karena adanya perkelahian, melainkan disebabkan, korban memiliki riwayat penyakit menahun yakni asma(sering sesak nafas).

BANJARMASIN, koranbanjar.net –
Keterangan ini diperoleh dari beberapa sumber hasil penelusuran koranbanjar.net, Sabtu (5/12/2020), baik di tempat kejadian maupun di Kantor Polsek Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Menurut Amin, salah satu penjaga malam di kawasan tersebut, menuturkan, dalam kesehariannya kala sedang berjalan, korban sering terlihat seperti sesak bernafas(asma).

“Almarhum kalau lagi berjalan terlihat seperti orang punya penyakit asma, kaya susah bernafasnya,” tutur Amin.

Ditambahkan rekan penjaga malam lainnya yang duduk di samping Amin, sebelum korban meninggal, terlihat sedang berada di kawasan parkiran mobil dan motor.

Lanjut, setelah beberapa jam, korban yang diketahui memiliki nama panggilan Duan ini, naik ke lantai 3 dalam keadaan nafasnya turun naik dengan cepat.

“Setelah itu, kami tidak memperhatikan lagi, almarhum pada saat itu berjalan menuju kamarnya,” ujar rekan Amin tanpa menyebut nama ini.

Sementara dari keterangan Kepolisian Sektor Banjarmasin Tengah Polresta Banjarmasin Polda Kalsel melalui Kanit Reskrim, Ipda I Gusti Ngurah Utama Putra tidak jauh berbeda dari keterangan yang didapat di lapangan.

Kepada koranbanjar.net I Gusti membenarkan kejadian tersebut. Dirinya membeberkan, saat anggota Polsek Banjarmasin Tengah mendatangi TKP sekitar pukul 08.50 Wita, ditemukan korban dalam posisi terbaring menyamping.

“Kondisi lidah agak menjulur dan mengeluarkan darah segar di mulut dan hidung serta ceceran darah di sekitar tubuh korban,” urainya.

Selain itu, terdapat jejak bekas darah dan jejak kaki korban di lantai, mengarahkan korban ke ruangan kecil diduga tempat tinggal korban yang berjarak sekitar 12 meter dari tempat dimana korban roboh.

Lanjut, I Gusti menerangkan, berdasarkan analisa sementara dokter Mursad Abdi selaku dokter jaga ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin, (pelaksana Visum terhadap korban) menyebut tidak ditemukan ciri ciri kekerasan dalam tubuh korban.

“Korban diduga mengalami gangguan kesehatan, kata dokter di bagian paru, yang mengakibatkan darah segar keluar dari mulut dan hidung korban dan hasil visum sementara ini belum keluar),” ujarnya.

Namun pihaknya, lanjut I Gusti, masih menunggu hasil autopsi sementara proses penyelidikan tetap berjalan.

Sisi lainnya diceritakan, awal permata kali korban keluar dari penjara, didapati istrinya telah meninggal dunia.

“Duan ini setelah keluar dari penjara, saat itu bininya meninggal dunia,” katanya tanpa menjelaskan mengapa almarhum pernah masuk bui.

Di samping itu,korban juga pernah menjadi tukang ojek yang sering mangkal di depan bangunan rumah ibadah umat Budha(klenteng) Pasar Baru Banjarmasin.

Sebelum meregang nyawa, lanjut Amin dan rekannya menceritakan, untuk kebutuhan makan sehari-hari, Duan(alm) ikut membantu mengatur parkir mobil maupun motor di kawasan Pasar Cempaka.

Menurut mereka, yang bersangkutan tidak lama tinggal dan mendiami sebuah kamar kecil berukuran 3×3 paling belakang dari bangunan eks bioskop tersebut.

“Kalau tidak salah baru 4 bulan ini aja sidin(almarhum) tinggal di sini,” sebut mereka(Amin dan rekannya). (yon)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh