Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Transportasi

Masya Allah, Norhayati Butuh Pertolongan Menderita Tumor Ganas Selama 7 Tahun

Avatar
939
×

Masya Allah, Norhayati Butuh Pertolongan Menderita Tumor Ganas Selama 7 Tahun

Sebarkan artikel ini

Masya Allah, demikian ucapan yang pertama muncul ketika melihat penderitaan yang dialami Norhayati (48), seorang pedagang buah asal Jalan Belitung Darat, Kelurahan Kuin Cerucuk, Gang Pelangi, Kota Banjarmasin ini. Selama 7 tahun dia harus merasakan penderitaan tumor ganas yang bersarang di mulutnya.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Tumor ganas yang bersarang di mulut (epulis) telah dialami Norhayati. Berbagai pengobatan sudah dia lakukan, namun tak kunjung sembuh. Sementara untuk menjalani pengobatan medis, keterbatasan ekonomi membuatnya pasrah.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kamis (8/4/2021), sekitar pukul 15.00 WITA, wartawan koranbanjar.net menemui Norhayati di rumahnya, Jalan Belitung Darat, Kelurahan Kuin Cerucuk, Gang Pelangi Kota Banjarmasin.

“Assalamualaikum,” ucap wartawan saat tiba di depan pagar kayu tempat tinggal Norhayati. Dari dalam rumah terdengar jawaban salam.

Seorang laki-laki muda diperkirakan berusia 30 tahun muncul dari balik pintu. Lelaki ini ternyata keponakan Norhayati, yang tinggal satu rumah untuk menjaga dan merawatnya, selain anak semata wayang dan suami.

Norhayati (foto: leon/koranbanjar.net)

Syahril demikian namanya, mempersilakan wartawan masuk dan duduk ke dalam rumah. Di tengah ruang tamu berukuran 3×4 meter, wartawan kemudian mulai melakukan wawancara.

Norhayati mulai bercerita, awal penyakit tumor mulut menyerang dirinya. Penyakit ini diderita sudah sekitar 7 tahun, saat dia berumur 40 tahun.

“Waktu itu ada benjolan sangat kecil kaya butir di gusi, lalu saya periksa ke dokter di RSUD Ulin Banjarmasin, katanya itu timor harus segera dioperasi,” ujar Norhayati dengan suara sangat pelan.

Rumah Norhayati. (foto: leon/koranbanjar.net)

Takut mendengar operasi, Norhayati menolak dengan beralasan berunding dulu dengan keluarga. Sesampainya di rumah, Norhayati curhat kepada tetangga sekitar yang berdekatan dengan rumahnya.

“Saya ditakuti, katanya kalau operasi khawatirnya membawa umur (meninggal), terus kalau gagal dan lain sebagainya, termasuk keluarga juga tidak menginginkan  saya dioperasi alasan biaya tidak mampu,” tuturnya.

Akhirnya, lanjut Norhayati, sejak itu dia berobat secara tradisional, dari desa ke desa, sampai ke daerah-daerah pedalaman Kalimantan Selatan. Ada yang dengan cara mediasi air yang sudah dibacakan ayat-ayat Alquran hingga dengan cara gaib.

KTP Norhayati. (foto: leon/koranbanjar.net)

“Semua sudah dicoba dan dirasakan, alhamdulillah tak satupun yang berhasil,” katanya.

Terakhir, atas saran keluarga, Norhayati dibawa berobat di Kapuas Kalimantan Tengah. Di sana dia diobati dengan cara menggunakan akar kayu dan ramuan.

“Sejak dari Kapuas itulah, tumor mulai membesar hingga sekarang dan beratnya mencapai dua kilogram, capek kalau kelamaan memegang, karena beratnya itu,” tuturnya.

Kini dia tidak bisa berbuat apa-apa, tumor di mulutnya terus membesar. Satu-satunya harapan mendapat perhatian dari pemerintah atau dermawan yang tergugah ingin membantu biaya pengobatan tumor yang dideritanya.

“Soalnya saya sudah lelah terus-terusan memegang, tangan ini menjadi tumpuan kadang katur, kesemutan, benar-benar saya lelah, mudah-mudahan ada dermawan yang bisa membantu, sehingga secepatnya mendapat pengobatan,” harapnya.

Sementara kata Syahril, acil (tante) nya sudah diperiksa ke RSUD Ulin Banjarmasin. Oleh dokter yang menangani, Norhayati sudah menjalani pengambilan darah, dan pemeriksaan CT-scan dan pemeriksaan medis lainnya.

“Hari Sabtu ini hasilnya keluar,” ucap Syahril.

Norhayati yang tinggal di Gang Pelangi kurang lebih 40 tahun ini, bersama suaminya Fahmi, hanya seorang penjual buah di pasar. Anak laki-laki semata wayangnya, Mulyadi berusia 12 tahun, sekolah di SMPN 5 Banjarmasin Kelas 2.

Ketika dia didera penyakit tumor ganas ini, berjualan buah diteruskan suami dibantu anaknya, tujuannya untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.

“Bersabarlah Norhayati, mudah-mudahan pian segera dioperasi dan mulut pian kembali seperti semula,” ucap wartawan sembari melangkah keluar usai melakukan wawancara.

Bagi yang tergugah ingin memberikan bantuan kepada Norhayati, dapat langsung menghubungi wartawan koranbanjar.net yang melakukan wawancara, saudara Abdurrahman Leonsyah, Whatsapp ; 0878.1092.2708.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh